Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Kombinasi Terapi Dzikir Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi

Introduction: PreOperative is a stage that begins when there is a decision to perform the surgical intervention and ends when the patient is sent to the operating table. Objective: Know the level of anxiety in preoperative patients. Method: This study uses a descriptive analysis design with a case study approach. Researchers made observations on two study subjects, and the study will be measured using the Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS) questionnaire. Result; Based on the results of measuring the level of anxiety in two samples during the visit, it showed a very significant decrease in the stress level. This is because both clients have been given therapy breath relaxation techniques in combination with dhikr therapy, which can improve alveoli ventilation, maintain gas exchange, prevent pulmonary atelectasis, and reduce physical and emotional stress. Conclusion; The application of breath relaxation techniques in combination with dhikr therapy can lower the level of anxiety in preoperative patients. It is therefore advisable for subsequent studies with more samples and a long time of therapy administration regarding applying breath relaxation techniques in combination with dhikr therapy to the anxiety of preoperative patients.Pendahuluan: Pre Operatif adalah tahap yang dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi. Tujuan: Mengetahui tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Metode: Rancangan desain dalam penelitian ini adalah desain deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan observasi pada dua subyek penelitian, subyek penelitian tersebut akan diukur menggunakan kuesioner Hamilton Rating scale for Anxiety (HARS). Hasil; Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kecemasan pada dua sampel saat kunjungan, menunjukkan penurunan tingkat kecemasan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena kedua klien telah diberikan terapi teknik relaksasi nafas dalam kombinasi terapi dzikir dan dapat meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional. Kesimpulan; penerapan teknik relaksasi nafas dalam kombinasi terapi dzikir dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Oleh karena itu disarankan kepada penelitian selanjutnya dengan sampel yang lebih banyak dan waktu pemberian terapi lebih lama mengenai penerapan teknik relaksasi nafas dalam kombinasi terapi dzikir terhadap kecemasan pasien pre operasi