PROTOTYPE HYDROCRACKING BAHAN BAKAR CAIR DARI PELUMAS BEKAS DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI ASAM SULFAT DAN NATRIUM HIDROKSIDA

Penggunaan kendaraan juga sebagai pemicu kenaikan konsumsi energi fosil sehingga limbah pelumas yang dihasilkan juga banyak. Melihat permasalahan di atas, solusi yang tepat untuk mengurangi pemakaian energi fosil yaitu dengan cara mengolah pelumas bekas menjadi bahan bakar cair. Pengolahan bahan bakar cair dari pelumas bekas dengan proses pemurnian menggunakan media pelarut asam dan basa merupakan cara yang efektif untuk memurnikan pelumas. Pelarut asam yang digunakan yaitu asam sulfat (H2SO4)yang dapat mengendapkan sejumlah kontaminan. Pengendapan dilakukan dengan cara menambahkan zat kimia berupa asam sulfat yang dapat menetralkan logam berat dijadikan ikatan garam dengan menggunakan pelarut basa (NaOH) yang mudah mengendap sehingga mudah dipisahkan antara endapan logam berat dan larutan jernih yang bebas logam berat. Penelitian ini dilakukan dengan variasi konsentrasi 2% , 3%, 4% dan 5% serta variasi temperatur 300 oC, 350 oC, 400oC, 450 oC . Hasil yang didapatkan dari penelitian ini bahwa yield terbanyak pada temperatur 400 oC dengan yield 42 ml, sedangkan nilai kalor yang tertinggi dengan variasi temperatur 450oC dengan nilai kalor 9425,3765 cal/gr