PENGOLAHAN SAMPAHPOLYSTYRENE MENJADI LIQUID FUEL DENGAN DAN TANPA KATALIS GAMMA ALUMINA (γ-Al2O3) MENGGUNAKAN SINGLE STAGE SEPARATOR

(BinaTrijayanti, 2021, LaporanTugasAkhir; 90Halaman, 40Tabel, 22Gambar) Peningkatanpertumbuhanekonomidanpendudukdenganbudaya modern, praktismenyebabkanpenggunaanplastik.styrofoamtergolongkedalamjenisplastikpolystyrene yang sulituntuk di degradasisecarabiologis. Makadariitudiperlukansuatumetode yang tepatuntukmengolahlimbahstyrofoammenjadibahanbakaralternatifmelaluimetodepirolisis. Penelitianinibertujuanuntukmeningkatkankualitasdankonversibahanbakarhasilpirolisissampahstyrofoamdengandantanpamenggunakankatalis gamma alumina menggunakansingle stage separator. Variasi katalis yang digunakan adalah 0%dan 10% dengansuhuoperasitanpakatalisdimulaisebesar 182°C, 271°C, 311°C, 364°C, dan 414°C. Sedangkandenganmenggunakankatalis gamma alumina suhuoperasidimulaidari 172°C, 266°C, 299°C, 359°C dan 407°C. Berdasarkan hasil analisa produk bahan bakar cair hasil pirolisis sampah plastik Polystyrene(Styrofoam) pada katalis 0%, didapatkan densitas, viskositas, nilai kalor, titik nyala, dan Gas Chromathography- Mass Spectrometry (GC-MS) masing-masing yaitu : 0,7705 gr/ml, 2,07 mm2/s, 6840,35cal/gr, 32,1oC, dan fraksi bensin yang terbentuk dengan luas area sebesar 71,18%, fraksi kerosin-dieselsenilai 9,14% dan senyawa lainnya yang masih berupa asam lemak sebesar 18,05%. Sedangkanpadakatalis gamma alumina 10%didapatkan densitas, viskositas, nilai kalor, titik nyala, dan Gas Chromathography- Mass Spectrometry (GC-MS) masing-masing yaitu : 0,7837 gr/ml, 2,09 mm2/s, 7067,1504cal/gr, 27,8oC, dan fraksi bensin yang terbentuk dengan luas area sebesar 49,87%, fraksi kerosin-dieselsenilai 25,01% dan senyawa lainnya yang masih berupa asam lemak sebesar 21,92%