PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DALAM PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR

Sabun merupakan produk yang berfungsi untuk menjaga kebersihan tubuh. Pada era sekarang ini limbah rumah tangga adalah salah satu penyumbang limbah terbanyak salah satunya limbah kulit buah naga merah.Kulit buah naga merah selama ini hanya menjadi limbah dan jarang dimanfaatkan, padahal kulit buah naga merah memiliki banyak manfaat seperti mengandung vitamin C yang berfungsi untuk menangkap radikal bebas, selain mengandung vitamin C kulit buah naga merah juga mengandung Bethasianin yang dapat menghambat aktivitas bakteri, virus serta kuman yang terdapat di tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi ekstrak kulit buah naga merah dalam pembuatan sabun mandi cair. Pada penelitian ini dalam pengambilan ekstrak kulit buah naga merah dilakukan dengan metode maserasi kemudian digunakan variasi ekstrak kulit buah naga merah yang berbeda-beda yaitu 2,4%; 3,6%; 4,8%; 6% dan 7,2% dan variasi kecepatan pengadukan yaitu 300 rpm dan 400 rpm. Untuk mengetahui kelayakan pada sabun mandi cair ini dilakukan beberapa uji analisa yaitu analisa pH, alkali bebas, bobot jenis, uji organoleptik, asam lemak bebas dan kadar air serta dilakukan uji aktivitas antioksidan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen dan menggunakan analisa statistik. Berdasarkan hasil analisa sabun mandi cair diketahui bahwa tidak semua sampel memenuhi standar SNI, didapatkan sampel terbaik pada variasi ekstrak 4,8% dengan kecepatan pengadukan 400 rpm. Hasil analisa menunjukkan nilai pH 8,5, asam lemak bebas 0,41%, alkali bebas 0,03%, kadar air 14,20%, bobot jenis 1,02, stabilitas busa 70,00% dan kadar aktivitas antioksidan 23,48%