ANALISIS PENGARUH INTENSITAS CAHAYA PADA KOLEKTOR SERPENTINE DAN SPIRAL TUBE SOLAR WATER HEATER

Penggunaan Light Petroleum Gas (LPG) sebagai sumber energi untuk memasak di Indonesia diperkirakan sebesar 63,1 SBM pada tahun 2020. Lokasi Kabupaten Curup yang berada dipegunungan menjadikan temperatur lingkungan serta air menjadi dingin sehingga penggunaan LPG akan terus berlangsung sebagai salah satu sumber pemanasan air. Terbatasnya pasokan dalam negeri mengharuskan subtitusi ke jenis energi lain terkhusus energi terbarukan (EBT). Intensitas radiasi matahari yang mencapai bumi sebesar 1367 W/m2 dan lokasi Kabupaten Curup yang berada di Indonesia memberikan potensi besar pemanfaatan energi surya melalui kolektor surya plat datar sebagai sumber pemanasan air. Alat pemanas air ini dirancang bangun melalui tahap studi literatur, pembuatan, analisis dan laporan. Penelitian dilakukan dengan 2 jenis susunan tube yaitu spiral dan serpentin dengan laju alir 0,5 liter/ menit dengan laju alir kontinyu. Hasil analisis terhadap pemanas air ini didapatkan energi berguna tertinggi dicapai pada tipe serpentine dengan efisiensi thermal sebesar41,33% dan pada tipe spiral sebesar 44,8%