Pelatihan Pembuatan Produk Mie Sehat Berbasis Buah dan Sayur sebagai Alternatif Wirausaha Siswa dan Santri Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang Pasca

Mi merupakan makanan utama terbanyak kedua masyarakat Asia setelah nasi. Konsumsi mi berlebihan memberikan dampak buruk pada kesehatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan implementasi wirausaha produk inovasi baru berbasis buah dan sayur pada siswa/i, santri dan guru Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang, Bekasi. Metode yang digununakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah demonstrasi. Sebanyak 28 orang yang terdiri dari siswa/i, santri dan guru aktif menjadi peserta yang terlibat dari awal hingga akhir kegiatan ini. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diketahui peserta mengalami peningkatan terhadap beberapa kriteria. Sebanyak 50% peserta mengetahui dampak buruk konsumsi terlalu sering (lebih dari 4x selama satu minggu) mi instan. Persentase peserta telah memahami manfaat sayur dan buah untuk kesehatan tubuh yaitu sebesar 71.43%. Selain itu, persentase peserta mengetahui cara berwirausaha dan tertarik untuk bisnis dengan media digital adalah 46.71 dan 98.43 %, secara berurutan. Hasil akhir kegiatan pengabdian masyarakat ini menyimpulkan bahwa hampir seluruh peserta mengalami peningkatan kapasitas tentang produk pangan sehat dan berkeinginan untuk berwirausaha dengan menggunakan teknologi. Noodles are the second most common food for Asian people after rice. Excessive consumption of noodles has a negative impact on health. Based on the data, the consumption of instant noodles in Indonesia is the second largest in the world after China. The purpose of this community service activity is to increase knowledge related to healthy food, especially vegetable and fruit-based noodles. In addition, this activity also aims to increase knowledge and entrepreneurial implementation of fruit and vegetable-based products for students and teachers of the Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang, Bekasi. The method used in this community service was demonstration. A total of 28 people consisting of students and active teachers became participants who were involved from the beginning to the end of this activity. The results of this community service activity were known that participants increased in several criteria. As many as 50% of participants know the negative effects of consuming too often (more than 4 times a week) of instant noodles. The percentage of participants who had understood the benefits of vegetables and fruit for body health was 71.43%. In addition, the percentage of participants who knew how to be an entrepreneur and were interested in doing business with digital media are 46.71% and 98.43%, respectively. The final result of this community service activity concluded that almost all participants experienced increased capacity about healthy food products and were willing to become entrepreneurs using technology.