Isolasi, Karakterisasi dan Uji Toksisitas Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Heksana Batang Bunga Bangkai (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson)

Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) atau dikenal dengan bunga bangkai merupakan salah satu tanaman yang termasuk kedalam kelompok tanaman dari Ordo Arales, Famili Araceae, Sub Famili Aroid, Genus Amorphophallus. Tumbuhan bunga bangkai banyak digunakan secara tradisional untuk pengobatan wasir, sakit perut, tumor, pembesaran limpa, asma, dan anti racun karena memiliki kandungan seperti saponin, flavonoid, betulinic acid, betasitosterol, stigmasterol, lupeol, triacontane dan beta-sitosterol. Tumbuhan bunga bangkai juga diketahui memiliki bioaktivitas seperti anti inflamasi, antioksidan, sitotoksik, analgesik, dan antihelmintik. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak heksana batang bunga bangkai dan uji toksisitas senyawa hasil isolasi dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Isolasi dilakukan dengan teknik kromatografi kolom kemudian dimurnikan dengan metode triturasi. Uji kromatografi lapis tipis (KLT) terhadap senyawa hasil isolasi diidentifikasi dengan pereaksi Liebermann-Burchard dan menunjukkan noda tunggal bewarna ungu menandakan senyawa yang diperoleh positif seskuiterpen dengan titik leleh 73-75°C. Senyawa hasil isolasi dikarakterisasi menggunakan spektroskopi UV-Vis dan IR didapatkan data spektrum UV-Vis menunjukkan transisi elektron η→σ⃰ pada gugus C-O eter. Data spektrum FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi C-H alifatik, C-H bending dari geminal dimetil, dan gugus fungsi C-O eter. Uji toksisitas senyawa hasil isolasi terhadap larva udang Artemia salina Leach dengan metode BSLT menunjukkan sifat toksik kuat dengan nilai LC50 sebesar 56,2341 mg/L