PENGEMBANGAN KURVA FRAGILITAS GEDUNG SEKOLAH DI KOTA PADANG DENGAN DAN TANPA PERKUATAN AKIBAT BEBAN GEMPA DAN TSUNAMI

Gedung SMPN 25 Kota Padang merupakan gedung SMP yang terletak di zona zona seismik tinggi dan rawan tsunami. Berdasarkan hasil analisis awal bangunan eksisting dengan menggunakan SNI saat ini, bangunan ini belum mampu menahan beban gempa dan tsunami yang bekerja. Dalam penelitian ini, perkuatan bangunan dirancang menggunakan concrete jacketing dengan penambahan dimensi dan tulangan, bertujuan agar bangunan berfungsi sebagai evakuasi vertikal. Kurva kerapuhan struktural bangunan ditentukan sebelum dan sesudah perkuatan baik untuk beban gempa maupun tsunami. Kurva kerapuhan ditentukan dari daktilitas bangunan untuk setiap variasi percepatan gempa berdasarkan standar Hazus. Perpindahan leleh pertama ditentukan dari analisis pushover, dan perpindahan ultimate ditentukan dari analisis time history. Rekaman percepatan gempa yang digunakan adalah gempa El-cento, gempa Northridge, gempa Kobe dan gempa Padang. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkuatan struktur gedung dengan menggunakan concrete jacketing mengurangi kemungkinan kerusakan struktur gedung sebesar 42,06% pada tingkat kerusakan berat (extensive demage) dan sebesar 4,42% pada tingkat kerusakan total (complete demage) pada PGA 0,6g