KISAH NABI NUH AS. DALAM AL-QUR’AN DAN ALKITAB (Analisis Semiotika Strukturalisme-Naratif A.J. Greimas)

Al-Qur’an dari berbagai sisinya memberikan petunjuk dan hikmah kepada pembacanya, hal tersebut tentunya tidak serta merta didapat begitu saja. Penelitian terhadap Al-Qur’an sangat dibutuhkan untuk pemaknaan Al-Qur’an secara baik dan mendalam. Salah satu sisi Al-Qur’an adalah adanya kisah yang diceritakan untuk menyampaikan sebuah makna atau hikmah. Kisah dalam Al-Qur’an sedikit banyak ada juga dikisahkan dalam Alkitab. Kisah dalam Al-Qur’an perlu kita sajikan bersama dengan kisah dalam Alkitab untuk memberikan hasil yang lebih komprehensif. Salah satu kisah yang diceritakan dalam Al-Qur’an adalah kisah abi Nuh As. Dari kisah tersebut akan muncul banyak makna ketika dilakukan pembacaan secara komprehensif dan juga disajikan bersama dengan sumber lain, salah satu pisau yang dapat digunakan untuk membaca kisah tersebut adalah teori “strukturalisme-naratif” yang diusung oleh A.J. Greimas, salah seorang ilmuwan di bidang bahasa. Dengan teori “strukturalisme-naratif” kisah Khaulah binti Tsa’labah akan dilihat secara lebih terperinci dengan alurnya yang kronologis, hal ini membuat pembacaannya lebih akurat. Disamping itu dengan pisau dari A.J. Greimas tersebut dapat dicapai dua pemaknaan, yaitu makna struktur lahir dan juga makna struktur batin. Penelitian ini akan memaparkan hal tersebut, Kisah Nabi Nuh As. dalam Al-Qur’an dan Alkitab, dengan menggunakan pisau “strukturalisme-naratif” yang diusung oleh A.J. Greimas.Kata Kunci: Nabi Nuh As., Al-Qur’an, Alkitab, Strukturalisme-Narati