Keanekaragaman Jenis Mamalia di Hutan Kota Ranggawulung, Subang, Jawa Barat

Ranggawulung urban forest is one of the remaining vegetated sites in Subang. That place needs to be managed sustainably because of its potential to be a strategic location for biodiversity. Biodiversity studies in Rangawulung urban forest need to be conducted periodically to assess and control the impact of urban development. This study was undertaken to evaluate biodiversity in Subang City, especially Ranggawulung Urban Forest as an indicator of biological management in urban areas. There were ten species of mammals found in the Ranggawulung City Forest area from six families. One of the species found, the Javanese slow loris (Nycticebus javanicus), is a protected animal in Minister of Environment and Forestry regulations (PermenLHK Number P.106/2018). The animal is categorized as CITES Appendix I and Critical according to the IUCN red list. Diversity (H'), richness (Dmg), and evenness (E') indices of the area species were 2.03, 2.06, and 0.92, respectively. Ranggawulung Urban Forest is considered important as an animal habitat in Subang City and needs to be managed properly and sustainably.Hutan kota Ranggawulung merupakan salah satu lokasi bervegetasi yang tersisa di Subang. Tempat tersebut perlu dikelola secara berkelanjutan karena berpotensi menjadi lokasi yang strategis bagi keanekaragaman hayati. Kajian keanekaragaman hayati di hutan kota Rangawulung perlu dilakukan secara berkala untuk menilai dan mengendalikan dampak pembangunan kota. Kajian ini dilakukan untuk mengevaluasi keanekaragaman hayati di Kota Subang, khususnya Hutan Kota Ranggawulung sebagai salah satu indikator pengelolaan hayati di kawasan perkotaan. Terdapat sepuluh jenis mamalia yang ditemukan di kawasan Hutan Kota Ranggawulung yang berasal dari enam famili. Salah satu spesies yang ditemukan, kukang jawa (Nycticebus javanicus), merupakan satwa yang dilindungi dalam peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK Nomor P.106/2018). Hewan tersebut dikategorikan sebagai CITES Appendix I dan Critical menurut daftar merah IUCN. Indeks keanekaragaman (H'), kekayaan (Dmg), dan kemerataan (E') spesies daerah masing-masing adalah 2,03, 2,06, dan 0,92. Hutan Kota Ranggawulung dianggap penting sebagai habitat satwa di Kota Subang dan perlu dikelola dengan baik dan lestari