Bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa pasca pembelajaran daring : Penelitian di SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah Kota Sukabumi

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena peralihan pembelajaran daring menuju PTMT pasca daring, dengan permasalahan yang ditemukan terkait penyesuaian diri siswa yang rendah. Dalam hal ini permasalahan penyesuaian diri pada siswa merupakan salah satu masalah yang kerap kali dialami oleh siswa siswi sekolah. Pada dasarnya siswa yang memiliki penyesuaian diri yang tinggi mampu merespon dengan baik namun hal tersebut mengalami penurunan dengan adanya pengaruh dari terjadinya pandemi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui program, proses dan hasil yang dicapai dalam kegiatan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa pasca pembelajaran daring di SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah. Penelitian ini berlandaskan konsep pemikiran bahwa bimbingan kelompok mampu meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa pasca pembelajaran daring dan dapat membantu siswa dalam memecahkan permasalahan penyesuaian diri dengan harapan kegiatan bimbingan kelompok menciptakan dan memenuhi hubungan interpersonal dan kebahagiaan berbalik yang mengandung realisasi dan perkembangan pribadi yang berkelanjutan sehingga peserta didik dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan wawancara tertulis. Hasil penelitian menunjukan bahwa layanan bimbingan kelompok di SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah mampu meningkatkan penyesuaian diri siswa dilihat dari perkembangan sebelum dan setelah melakukan bimbingan kelompok, hal tersebut juga ditunjukan oleh hasil prosentase yang cukup baik berdasarkan aspek atau indikator dari penyesuaian diri yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial peserta didiknya seperti halnya peserta didik yang optimis dengan kemampuannya, berteman dengan siapa saja tanpa memandang status, mencium tangan orang tua ketika hendak keluar rumah, mengucapkan salam ketika bertemu guru, dan bersedia membantu orang lain tanpa imbalan