Analisis hukum pidana islam terhadap putusan nomor: 1043/pid.B/2017/Pn jkt. utr tentang tindak pidana pemerasan dan pengancaman dengan nista

Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dengan Nista merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan sanksi sebagaimana yang diatur dalam pasal 369 ayat (1) KUHP. Selain itu, di dalam hukum pidana Islam, perbuatan mengancam dengan menista untuk mendapatkan harta orang lain secara salah termasuk kedalam perbuatan hirabah yang dilarang dalam surah Al-Maidah ayat : 33 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pandangan Hukum Pidana Islam Terhadap Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dengan Nista dalam Putusan Nomor: 1043/Pid.B/2017/PN Jkt. Utr (2) Perspektif Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Hakim dalam Putusan Nomor:1043/Pid.B/2017/PN Jkt.Utr Tentang Pemerasan dan Pengancaman dengan Nista (3) Keputusan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dengan Nista dalam Putusan Nomor: 1043/Pid.B/2017/PN Jkt.Utr. Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah kehidupan masyarakat yang dinamis dalam tindak pidana, salah satunya berkaitan dengan perbuatan menguntungkan diri sendiri yang dilakukan dengan cara mengintimidasi dan menakut-nakuti orang lain untuk menyerahkan hartanya dengan mengancam akan membuka rahasia yang dimiliki korban kepada khalayak ramai. Dengan demikian, terhadap perbuatan yang pada intinya sama dengan tindak pidana pemerasan dan pengancaman dengan nista atau hirabah dapat dikenakan aturan sebagaimana yang diatur dalam pasal 369 ayat (1) KUHP dan surah Al-Maidah ayat: 33. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan content analysis (analisis inti). Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh, yakni Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor: 1043/Pid.B/2017/PN Jkt. Utr yang apat diakses melalui www.mahkamahagung.go.id. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dengan studi kepustakaan (library research) kemudian dianalisis dengan pendekatan analisis inti, yakni dengan mengkaji isi dari data yang diperoleh kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang diteliti yang kemudian hasil penelitian disajikan secara deksriptif berdasarkan hasil analisis dari isi dokumen tersebut. Hasil penelitian dapat disimpulakan 1) Hakim dalam menjatuhkan hukuman 8 (delapan) bulan kepada terdakwa Rio Budi Prasajda, M.A., adalah kurang tepat karena Majelis Hakim melalui pertimbangannya dalam Putusan Nomor: 1043/Pid.B/2017/PN Jkt.Utr seharusnya menjatuhkan putusan bebas atau putusan lepas dari segala tuntutan hukum 2) Dalam Islam, pemerasan dan pengancaman dengan nista termasuk kedalam jarimah hirabah yang dilarang oleh nash. Adapun sanksi yang seharusnya dijatuhkan kepada terdakwa dalam perspektif hukum pidana Islam adalah al-nafyu atau pengasingan karena terdakwa tidak berhasil mengambil harta dan tidak pula membunuh korba