Partisipasi politik masyarakat Desa Tanjungsari pada pemilihan kepala desa di masa pandemic covid-19

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya proses Pemilihan Kepala Desa Tanjungsari yang berlangsung setiap 5 tahun sekali dan kali ini dilaksanakaan pada saat masa covid-19 tepatnya setelah pemerintah menetapkan negara Indonesia dengan istilah pandemi. Ketika masa pemilihan kepala desa yang berlangsung saat pandemi covid-19, akankah berpengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat. Pada kenyataannya jumlah pemilih sebanyak 3.519 jiwa dari penetapan DPT sebanyak 4.544 jiwa. Dengan itu partisipasi politik masyarakat Desa Tanjungsari pada pemilihan kepala desa masa pandemi covid-19 ini justru meningkat sebesar 2,2% dari pemilihan kepala desa sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Tahapan apa saja yang dilakukan oleh calon kandidat pada proses PILKADES yang dilaksanakan saat masa pandemi covid-19 yang hampir melanda keseluruh penjuru nusantara; 2). Bagaimana cara atau upaya yang dilaksanakan oleh apparat desa untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam menghadapi proses politik setelah munculnya covid-19; 3). Faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah partisipasi politik masyarakat Desa Tanjungsari pada pemilihan kepala desa 2021. Teori yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah teori bentuk dalam partisipasi politik masyarakat Gabriel Almond dan Afan Gaffar mengenai bentuk dan sikap dalam partisipasi politik masyarakatnya untuk mempengaruhi dan menentukan hasil akhir dari partisipasi politik, seperti aktivitas pemberian hak suara, diskusi politik, melakukan kegiatan dalam mencari koneksi dalam rangka kampanye atau mencari dukungan atau lobbying. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu mendeskripsikan suatu gambaran secara lengkap mengenai fenomena yang terjadi dalam proses Pemilihan Kepala Desa Tanjungsari di masa pandemi covid-19. Temuan yang menunjukkan bahwa 1). Terdapat tahapan yang dilakukan oleh calon kandidat dalam pemilihan kepala desa pada masa pandemi covid-19, seperti tahapan kampanye, lobbying atau mencari dukungan kepada orang yang menduduki anggota DPRD; 2). Peran apparat desa dalam mensosialisasikan pentingnya memilih atau pemberian hak suara dalam ajang pemilihan umum, untuk menambah semangat masyarakat dalam memberikan partisipasi politik; 3). Covid-19, kampanye dan politik uang yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa kali ini. Selain menjadi faktor penghambat adapula factor yang menjadi pendukung atas kemenangan kandidat, yakni covid-19 ini dijadikan alasan untuk mempromosikan diri ke masyarakat secara terperinci sampai tidak ada masyarakat yang tidak tahu akan visi dan misi calon kandidat