Makna keberagamaan pasien rehabilitasi narkoba: Studi di Inabah XX Pondok Pesantren Suryalaya

Dalam kehidupan modern saat ini, terdapat sebuah tantangan keberagamaan seperti adanya pergeseran nilai-nilai agama dalam kehidupan yang ditandai dengan banyaknya para remaja yang mengkonsumsi narkoba. Remaja-remaja tersebut mengkonsumsi narkoba di karenakan minimnya rasa keagamaan dan juga pengetahuan dalam diri mereka. Selain itu, remaja tersebut mengkonsumsi narkoba sebagai pemenuhan rasa ingin tahu terhadap narkoba itu sendiri. Oleh sebab itu, berbagai langkah terus dilakukan untuk meminimalisir penggunaan narkoba, salah satunya dengan melakukan rehabilitasi berbasis keagamaan sebagaimana yang dilakukan di Inabah XX. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk melihat makna keberagamaan pasien rehabilitasi narkoba dari segi keyakinan, ritual, pengamalan, pengetahuan dan juga pengalaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi dan juga dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori dari Glock and Stark sebagai pijakannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa teori dari Glock and Stark yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan keadaan di lapangan. Kesesuaian tersebut dapat terlihat dari adanya peningkatan dalam diri pasien rehabilitasi narkoba itu sendiri, yang dibuktikan dengan ketaatan dalam menjalankan perintah agama seperti shalat, puasa, dan membaca Al-qur’an. Sehingga dengan ketaatan dalam menjalankan perintah agama tersebut membuat adanya pengalaman yang dirasakan oleh pasien rehabilitasi narkoba, seperti merasakan kedekatan dengan tuhan dan juga merasakan ketenangan dan ketentraman hati. Selain itu, tumbuh juga akhlak yang baik dalam diri pasien rehabilitasi narkoba, yang dibuktikan dengan tumbuhnya sikap berbagi, menghindari minuman keras dan juga menghindari sikap mencuri