ANALISIS KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

Seiring meningkatnya tingkat pembangunan di Wilayah sekitar Bandar Udara Internasional Yogyakarta perlu disusun kawasan keselamatan operasioal pernerbangan, sebagai batas ijin pendirian bangunan dan mengelolaan obstacle. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menyusun kawasan keselamatan operasi penerbangan dan ketinggian setiap kawasan di Bandar Udara Internasional Yogyakarta sehingga mendapatkan batas-batas maksimum yang diijinkan sesuai dengan kententuan Standart Nasional Indonesia (SNI) 03-7112-2005 Mengenai Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan. Dan mengelola obstacle yang ada pada kawasan keselamatan operasi penerbangan di Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Dari penelitian yang telah dilakukan Bandar Udara Internasional Yogyakarta berada pada ketinggian 7.3 mdpl dengan runway 11 pada ketinggian 10 mdpl dan runway 29 pada ketinggian 12 mdpl. Dimensi runway 3.250 m x 75 m.. Pada beberapa daerah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan perlu diberi perhatian khusus terhadap ketinggian bangunan maupun kegitan dengan benda bergerak. Batas ketinggian bangunan atau benda bergerak pada wilayah Kecamatan Temon, Wates, Kokap, Bagelen, dan Purwodadi tidak boleh melebihi 56 meter di atas permukaan laut. Pada Kecamatan Lendah, Sentolo, Pengasih, Nanggulan, Girimulyo, Kaligesing, Banyu urip, dan Ngombol batas ketinggian bangunan atau benda bergerak tidak boleh melebihi 161 meter di atas permukaam lau