NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI WIWIT TANDUR PARI DI DUSUN KRENCENG DESA KECANDRAN KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN 2021

Farid, Miftahul. 2021. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Wiwit Tandur Pari di Dusun Krenceng desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2021. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Marwanto, M.Pd Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dan Tradisi Wiwit Tandur Pari Penelitian ini membahas nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi wiwit tandur pari dalam masyarakat dusun Krenceng desa Kecandran kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Focus penelitian yang dikaji adalah: 1. Mendriskripsikan pelaksanaan tradisi wiwit tandur pari di dusun Krenceng desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. 2. Mendriskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam pada tradisi wiwit tandur pari di dusun Krenceng desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. 3. Mendriskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam tradisi wiwit tandur pari di dusun Krenceng desa Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data primer yakni hasil wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat, dan sumber data skunder yang berupa dokumentasi kegiatan saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tradisi wiwit tandur pari didusun Krenceng desa Kecandran kecamatan Sidomuki Kota Salatiga merupakan salah satu tradisi yang dilakukan dari zaman nenek moyang sampai sekarang. Pada hakikatnya pelaksanaan tradisi wiwit tandur pari ini bertujan untuk mendapatkan hasil panen padi yang berlimpah dan terhindar dari hama penyakit. Nilai-nilai pendidikan agama Islam yang terdapat didalam tradisi wiwit tandur pari adalah nilai tauhid yakni memasrahkan sesuatu hanya kepada Allah. Nilai ibadah yaitu dengan bersedekah kepada sesama untuk lebih mempererat tali persuadaraan, nilai akhlak yaitu dengan mengirikam doa-doa kepada orang tua yang sudah meninggal sebagai wujud bakti seorang anak kepada orang tua, dan nilai kemasyarakatan yaitu mempererat tali persaudaraan antar masyarakat dusun Krenceng. Faktor pendukung dalam tradisi wiwit tandur pari yaitu Dinas pertanian dan tokoh masyarakat yang selalu mensuport para petani dan masyarakat agar selalu melestarikan tradisi wiwit tandur pari dan faktor penghambatnya antusias generasi muda yang enggan untuk menjadi petani dan melestarikan tradisi wiwit tandur pari