Konsep Cinta Dalam Al-Qurˋan Tinjauan Dari Perspektif Semantik Terhadap Lafadz Hubb, Syaghaf dan Mawaddah

Nur Indah Kusuma. Konsep Cinta dalam Al Qur’an Tinjauan dari Perspektif Semantik Terhadap Lafadz Hubb, Syaghaf dan Mawaddah. Skripsi. Salatiga: Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, IAIN Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep cinta dalam al qur’an tinjauan dari perspektif semantik terhadap lafadz Hubb, Syaghaf dan Mawaddah. Hubb, Syaghaf dan Mawaddah merupakan tiga buah kata yang berbentuk nomina, yang bermakna cinta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis yang dikemukakan Nida, yang terdiri atas empat langkah kerja, yaitu: penamaan, parafrasa, pendefinisian dan pengklasifikasian. Sedangkan untuk metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan semantik. Hasil dari analisis ini yaitu Komponen makna umum kata Hubb, Syaghaf dan Mawaddah yaitu cinta. Komponen makna pembeda pada kata Hubb: menyukai, butir biji, butir (padi-padian). Pada kata Mawaddah: ingin, menginginkan, maha pengasih, kasih sayang, berharap, wudd (berhala). Persamaan kata Hubb, Syaghaf dan Mawaddah yaitu, ketiga kata tersebut dapat disandarkan kepada manusia. Kata Mawaddah yang terdapat dalam al-Qurˋan memiliki tiga klasifikasi makna umum, yaitu: Berhubungan dengan Allah, berhubungan dengan manusia dan harta benda. Kata Mawaddah yang berhubungan dengan Allah terbagi menjadi tiga makna yaitu kata Mawaddah yang bermakna sebuah kata yang terdapat pada sebuah kalimat dan makna kata tersebut mengikat atau berkaitan dengan seluruh kalimat dan tidak dapat dipisahkan dari kalimat tersebut, kemudian bermakna janji tentang azab, dan bermakna perintah Allah SWT. Kata Kunci : al -Qurˋan, semantik, komponen makna, cint