PRAKTEK JUAL BELI PADI DENGAN SISTEM PANJER PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Gedangan, Kec. Wirosari)

Kata kunci : Jual Beli, Sistem Panjer, Hukum Islam Jual beli padi dengan sistem panjer merupakan sistem yang sudah biasa digunakan para petani di desa Gedangan. Namun terdapat kelemahan dalam sistem ini yaitu Ketika pembeli membatalkan perjanjian jual beli dan meminta uang muka (panjer) yang sudah di berikan saat akad, sedangkan pihak yang menjual tidak mau mengembalikan uang muka karena merasa dirugikan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek jual beli padi dengan sistem panjer di Desa Gedangan. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana bagaimana praktek jual beli padi dengan sistem panjer di Desa Gedangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field research) dengan motode diskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif yaitu temuan fakta-fakta penelitian yang dituangkan secara logis dan sistematis kemudian dianalisis dijadikan kesimpulan dari penelitian tersebut Hasil Penelitian dalam skripsi tersebut yang mana praktek jual beli padi dalam sistem panjer di Desa Gedangan sudah sesuai dengan Hukum Islam dan juga Fatwa MUI Nomor 13 yang meliputi syarat, rukun jual beli, dan pendapat para ulama yang memperbolehkan jual tersebut. Yang manadalam Hukum Islam dan Fatwa MUI Npmor 13 yang menyebutkan bahwa “Meminta Uang Muka Dalam Akad Jual Beli Adalah Boleh (Jawaz).