HUBUNGAN HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE INFEKSI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEY KABUPATEN PANIAI PROVINSI PAPUA 2020

LatarBelakang,Diare merupakanpenyakit dimana buang air besar dalam bentuk cair sebanyak 3 kali sehari atau lebih dari normal, terkadang dapat disertai oleh darah. Dalam data Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai kasus tertinggi diare terdapat di wilayah Kerja Puskesmas Dey sebanyak 645 kasus dewasa dan pada balita terdapat 26 Kasus diare pada Tahun 2020. Menurut data Puskesmas Dey mengenai kepemilikan jamban Desa Dey tersebut masyarakat masih belum memiliki sama sekali jamban keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hygiene dan sanitasi dengan kejadian diare. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan metode kasus dan kontrol (case control). Populasi pada penelitian ini adalah balita yang penderita diare dan bukan penderita diare. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 kasus dan 26 kontrol yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan cheklist,. Analisis data yang dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi-square). Hasil penelitian analisis bivariat didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian diare di antaranya yaitu kondisi fisik air bersih, kepemilikan jamban dan kebiasan mencuci tangan. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan hygiene sanitasi dengan kejadian diare pada balita. Saran, bagi masyarakat di wilayah kerja PuskesmasDey lebih memperhatikan hygiene, kepemilikan jamban dan kondisi fisik air bersih