Strategi penyuluhan agama Gus Amirudin Yahya, A.H., dalam pencegahan penyebaran covid-19 di Pondok Pesantren Roudlotut Tamyiz Kota Semarang

Skripsi ini berjudul “(Strategi Penyuluhan Agama Gus Amirudin Yahya, A.H., Dalam Pencegahan Penyebaran COVID-19 Di Pondok Pesantren Roudlotut Tamyiz Kota Semarang)”. Ditulis oleh Deryl Ardica, NIM 1701016121, Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara dalam mencegah penyebaran virus COVID-19. Salah satu sikap yang diperlukan masyarakat supaya mampu berpartisipasi aktif dalam menekan persebaran virus COVID-19 adalah peran penting seorang pemimpin. Masa pandemi virus COVID-19 juga mulai menggeser tatanan proses pembelajaran di pesantren. Tidak sedikitnya jumlah santri dan santriwati di pondok pesantren membuat para pimpinan pesantren (kyai atau gus) harus memutar cara bagaimana membuat kebijakan yang tepat dalam mengatasi potensi penyebaran virus COVID-19 akibat adanya aktivitas kerumunan di lingkungan pondok pesantren. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana usaha Da’i dalam merumuskan strategi penyuluhan agama yang tepat dalam usaha pencegahan dan penanganan wabah virus COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan model pembahasan deskriptif dan pendekatan studi kasus (case study), sumber data yang diperoleh meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi, tehnik validitas penelitian menggunakan dua metode triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi tehnik, dan teknik analisis data meliputi reduksi data (reduction data), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penyuluhan agama yang dilakukan Gus Amirudin Yahya, A.H., dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di pondok pesantren Rodulotut Tamyiz Kota Semarang, menggunakan strategi ta’lim tarbiyah dan strategi ceramah. Strategi tersebut digunakan sebagai cara dalam menyampaikan pesan-pesan pencegahan COVID-19 diantaranya penerapan protokol kesehatan, memperbanyak wudhu, memperbanyak dzikir dan ikhtiar, dan mengikuti anjuran Pemerintah melalui vaksinasi. Selain itu penggunaan strategi penyuluhan ceramah dilakukan oleh Gus Amirudin Yahya, A.H., sebagai upaya lanjutan dalam menyebarluaskan pesan-pesan penanganan wabah COVID-19 melalui aktivitas keagamaan seperti majelis rutinan, majelis sholawat, majelis pengajian maulid dan kegiatan pengajian umum lainnya. Di samping penerapan strategi tersebut, Gus Amirudin Yahya, A.H.,menggunakan penerapan metode komunikasi seperti; komunikasi persuasif diterapkan dalam rangka himbauan penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19, komunikasi informatif sebagai sebagai upaya dalam memberikan edukasi terkait wabah COVID-19 dan komunikasi koersif sebagai upaya dalam memberikan sanksi-sanksi sosial bagi pelanggar protokol kesehatan di pondok pesantren Roudlotut Tamyiz Kota Semaran