Penyuluhan Islam sebagai upaya mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) : studi aktivitas penyuluh agama Islam fungsional di Kecamatan Gajahmungkur

Penelitian ini membahas tentang proses penyuluhan Islam sebagai upaya mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penyuluhan Islam sebagai upaya mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kecamatan Gajahmungkur. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dari penelitian ini adalah sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan Kepala Bimas Islam, Penyuluh Agama Islam (PAI), dan sasaran penyuluhan. Adapun sumber data sekunder yaitu sumber data tidak langsung yang diperoleh dari buku-buku, literatur, dan bacaan terkait. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, berupa reduksi data, data display, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan penyuluhan Islam, mendapatkan hasil yang optimal, dengan dilihat berdasarkan pada proses penyuluhan Islam dengan tahapan adopsi inovasi dan tahapan difusi inovasi. Secara umum, kesadaran pra-penyuluhan (awareness condition), belum terbentuk. Penyuluhan Minggu Pertama, mulai tertarik dengan pesan yang disampaikan, dan pada penyuluhan minggu kedua, ada ketertarikan terhadap pesan yang disampaikan dan mencoba untuk mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil yang didapat, bahwa secara umum sasaran penyuluhan menjadi lebih waspada akan potensi-potensi kekerasan dalam rumah tangga. Target dari kegiatan ini adalah masyarakat, antara lain: pasangan suami- istri, pasangan catin (calon pengantin), remaja dan orang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Kegiatan ini diharapkan dapat menghambat perkembangan potensi-potensi dalam kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT) sebagai kekerasan, yang melanggar hukum dan agama. Harapannya, setelah mengikuti pelaksanaan penyuluhan Islam sebagai upaya mencegah KDRT, masyarakat mendapatkan pengetahuan yang lebih komprehensif