Manajeman pembinaan budaya relgius siswa di sma muhammadiyah katingan tengah kabupaten katingan

SMA Muhammadiyah Katingan Tengah telah melaksanakan pembinaan budaya religius siswa sejak tahun 2017,yang secara oprasional dilaksanakan oleh tim yang dibentuk kepala sekolah.Kegiatan tersebut mendapat respon dan apresiasi dari para orang tua bahkan menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah untuk anak mereka.Oleh karena menarik untuk diteliti bagaimana mereka memenagenya.Sekolah menengah atas yang ada di Kecamatan Katingan berdasarkan sumber dinas pendidikan Kalimantan Tengah sebanyak 8 sekolah.SMA Muhammadiyah Katingan Tengah mempunyai branding school yang berbeda dengan sekolah lain sehingga pada penerimaan siswa baru selalu memenuhi kuota yang ditetapkan, out put dari sekolah ini banyak diterima di Perguruan Tinggi Negeri ,dengan rumus masalah bagaimana perencanaan pembinaan budaya religius, pengorganisasian budaya religius, pelaksanaan pembinaan budaya religius, dan bagaimana pengawasan pembinaan budaya religius. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) sekaligus jenis penelitian deskriptif ,pendekatan kualitatif,dengan objek penelitian manajemen pembinaan budaya religius siswa,sedangkan subyeknya ketua tim dan 20 orang guru yang selanjutnya digunakan teknik purvosive sampling sehingga subyek sampel menjadi 1 ketua tim dan 4 orang guru sebagai sumber data primer dan data skunder adalah kepala sekolah, siswa dan orang tua siswa, dan tenaga pendidik dan kependidikan, termasuk juga data dari sumber dokumen.Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber,teknik analisa data dengan tahapan;1)pengumpulan data,2) reduksi,3) penyajian data dan 4) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian; 1)perencanaan dilakukan melibatkan seluruh komponen.Dengan menghasilkan dokumen meliputi perencanaan materi, ketenagaan(pembina) dan metode pembinaan budaya religius siswa,penjadwalan kegiatan,2) pengorganisasian dilakukan dengan menetapkan sumber daya manusia seperti penanggung jawab (kepala sekolah, dan ketua tim), sedangkan sebagai pelaksana adalah pembina/guru yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah ,3) pelaksanaan pembinaan budaya religius dengan materi sholat wajib dan sunnah, membaca Al-Qur’an, berinfaq, berbusana muslim, pesantren ramadhan dan berceramah. Pembina adalah guru yang sudah mendapat tugas dari kepala sekolah. Kepala sekolah selalu berkoordinasi,memberikan arahan,motivasi dan bimbingan agar program kerja dapat terlaksana dengan baik,4)Pengawasan dilakukan dalam 2 (dua) tahap pertama kegiatan monitoring yang meliputi materi pembinaan, ketepatan waktu dalam pelaksanaan, penguasaan materi pembinan, kedisiplinan pembina dan motivasi siswa dalam kegiatan pembinaan dalam jangka waktu satu bulan sekali.Tahap kedua kegiatan evaluasi, dengan melakukan pengawasan dari awal kegiatan hingga akhir. Evaluasi ini dilakukan pada akhir semester. ABSTRACT SMA Muhammadiyah Katingan has been implemented students’ religious culture building since 2017, which operationally implemented by a team that made by Principal. That activity got response and appreciation from parents even became their consider in school. Because that interested to research how they managed it. Based on Education Office, there are 8 Senior High School that exist in Katingan Regency. SMA Muhammadiyah Katingan Tengah has different branding school with other school so when new student admission always fulfill the quota that appointed, many output from this school accepted in State University, the research problem how was the planning, organizing, implementation and monitoring religious culture building. This research was a field research and categorized as descriptive and used qualitative approach with research object was students’ religious culture building management, while the subject were a team leader, 20 teachers then used purposive sampling technique and make the subject became 1 team leader and 4 teachers as primary data source and secondary data was Principal, students and parents, teachers and included data from document source. Data collection technique used observation, interview and documentation, while data validation technique used method and source triangulation, data analysis technique used four phases, they were 1) Data Collection, 2) Data Reduction, 3) Data Display and 4) Drawing Conclusion and Verification. The result showed that: 1) Planning involved all components. Produced a document that covered material and teacher planning, students’ religious culture building method, activity scheduling. 2) Organizing did with decided human resources as person in charge (Principal and team leader), while executor was teacher who decided by Principal, 3) Implementation of religious culture building were obligatory prayers and Sunnah, recited Al-Qur’an, Infaq, used Muslim fashion, pesantren Ramadhan and speech. The builder was a teacher who asked by Principal who always coordinating, giving direction, motivation, guidance to make work program can be implemented well. 4) Monitoring did into two phases, first monitoring activity that covered building, time effectiveness in implementation, mastery material, discipline and motivation from students in building activity once a month. Second evaluation activity and did monitoring from the early into the end of activity. This evaluation did in the end of semester