UPAYA GURU NGAJI DALAM MENINGKATKAN MINAT MENGAJI PADA USIA REMAJA DI MASJID BAITURROHIM DESA WANGANDALEM KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES

Keberadaan kegiatan mengaji Al-Quran di tengah masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang pendidikan keagamaan dan pengajaran cara membaca Al-Quran. Salah satunya kegiatan mengaji yang dilaksanakan di Masjid Baiturrohim. Namun, penurunan minat mengaji pada kalangan remaja menjadi faktor utama dalam permasalahan ini. Oleh karena itu guru ngaji sebagai seseorang yang memberikan pembelajaran cara membaca Al-Quran memiliki tanggungjawab agar senantiasa kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan mengaji, berupaya untuk dapat meningkatkan minat bagi para santrinya. Upaya merupakan aspek dinamis dalam sebuah kedudukan atau status terhadap sesuatu, apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan yang dimilikinya maka ia sedang menjalankan sebuah upaya. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan minat dapat dilihat dari indikator minat, yaitu: perasaan senang, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan belajar mengaji. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan upaya guru ngaji dalam meningkatkan minat mengaji pada usia remaja, minat mengaji pada usia remaja di Masjid Baiturrohim serta faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan minat mengaji pada usia remaja di Masjid Baiturrohim. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan yang bersifat deskriptif. Sumber datanya primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis datanya meliputi reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh ialah: 1) Upaya guru ngaji dalam meningkatkan minat mengaji pada usia remaja di Masjid Baiturrohim ialah terbagi menjadi 3 yaitu pertama, perencanaan yang meliputi: tujuan, jadwal kegiatan, persiapan media, materi dan metode. Kedua, pelaksanaan yang meliputi: proses pelaksanaan, media yang digunakan seperti papan tulis, spidol, meja, buku tulis, materinya berupa iqro, juz ‘ama dan Al-Quran, metode yang digunakan ialah metode iqro dan tartil. Ketiga, evaluasi kegiatan mengajinya yaitu para santri maju satu-satu untuk di tes bacaannya. 2) Gambaran minat mengaji pada usia remaja di Masjid Baiturrohim juga dapat dikatakan cukup baik, hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan rasa senang, ketertarikan, perhatian yang besar dan keterlibatan mengikuti kegiatan mengaji 3) Faktor pendukung internalnya daya pilih dan minat perhatiannya, eksternal yaitu guru, sarana prasarana, orang tua yang mendukung, dan teman. Sedangkan faktor penghambat internalnya rasa malas, malu, sedangkan eksternalnya orang tua yang kurang mendukung dan pergaulan yang buruk