PENERAPAN GESTUR UNTUK MEMPRESENTASIKAN KARAKTER TAWI DALAM PENYUTRADARAAN FILM FIKSI WASIAT

PENERAPAN GESTUR UNTUK MEMPRESENTASIKAN KARAKTER TAWI DALAM PENYUTRADARAAN FILM FIKSI WASIAT (Ahmad Faiz, 16148146, hal. i-xii, 13-78) Laporan Tugas Akhir Karya S-1 Program Studi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta. Film Wasiat bercerita tentang budaya, tradisi, dan agama dalam masyarakat lokal Madura. Pendekatan dalam film ini memang tidak lepas dari kesinambungan tiga unsur tersebut. Konstruksi cerita ini memilih elemen wasiat sebagai sub kearifan masyarakat Madura yang mewakili keterlibatan agama dalam penerapannya. Sebagaimana pula tradisi akan senantiasa berbarengan dengan konsepsi agama, lebih khusus dalam Islam, karena Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Madura. Sementara dalam struktur masyarakat Madura, terdapat dua elite lokal: bajing dan kiai. Keduanya memengaruhi sistem sosial masyarakat. Film Wasiat mempertemukan keduanya dalam sebuah cerita yang sarat ketegangan. Dalam film ini yang menjadi fokus tematis adalah tokoh Tawi sebagai bajing. Secara karakter, bajing memang memiliki ciri-ciri identik yang membedakan daripada masyarakat pada umumnya, baik secara mental, cara berpikir dan kecenderungannya. Atas dasar demikian maka pada pembahasan tugas akhir ini yang menjadi sudut bahasan adalah gestur tokoh Tawi sebagai presentasi karakter. Penerapan yang dikemas adalah bagian reaksi fisik atas pengaruh dari luar dirinya (reaksi impulsif) menentukan terhadap bentuk-bentuk gestur. Reaksi fisikal yang dipilih dalam film ini tertentu pada ekspresi/air muka (fasial), gerakan tubuh (gestural), dan posisi tubuh (postural). Ketiganya menjadi basis presentatif penguatan karakteristik tokoh Tawi dalam film ini