PROFIL PENGGUNAAN OBAT OFF-LABEL PADA PASIEN ANAK DI PUSKESMAS PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

Latar Belakang: Obat off-label merupakan penggunaan obat diluar label kemasan obat yang sudah disetujui oleh Lembaga yang berwenang (BPOM). Pasien anak rentan memperoleh peresepan obat off-label karena kurangnya data farmakokinetik, farmakodinamik, efek samping, dan kejadian tidak dikehendaki serta kurangnya formulasi khusus dan uji klinis untuk anak. Tujuan: Mengetahui profil penggunaan dan klasifikasi obat off-label pada pasien anak di Puskesmas Pringapus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental dengan jenis studi deskripsif dan pendekatan retrospektif. Data yang diperoleh dari telaah rekam medis pasien anak rawat jalan usia 0-12 tahun di Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang selama tahun 2021 yaitu 90 sampel, menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulan menggunakan Lembar Pengambilan Data (LPD), kemudian disesuaikan dengan pedoman yang digunakan yaitu BNFC 2019, leaflet obat, dan PIO Nas, serta diklasifikasikan berdasarkan kategori obat off-label. Hasil: Hasil penelitian yang didapatkan dari 90 rekam medis pasien anak, sebanyak 63 rekam medis menerima peresepan obat off-label. Total penggunaan obat yaitu 304 obat dan hasil penggunaan obat off-label sebanyak 93 obat (31%) dengan tiga kategori penggunaan obat off-label yaitu off-label usia 15 kasus (16,1%) dengan chlorpheniramine maleate sebagai jenis obat tertinggi, off-label dosis 55 kasus (59,1%) dengan chlorpheniramine maleate sebagai jenis obat tertinggi, dan off- label indikasi 23 kasus (24,8%) dengan Amoksisilin sebagai jenis obat tertinggi. Sedangkan off-label rute pemberian tidak ditemukan kasus penggunaan. Simpulan: Penggunaan obat off-label pada pasien anak rawat jalan usia 0-12 tahun di Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang selama tahun 2021 masih ditemukan sebanyak 31% dengan tiga kategori yaitu off-label usia, off-label dosis, dan off- label indikasi. Kata Kunci: Obat Off-Label, Pasien Anak, Puskesmas, Rekam Medi