STRATEGI KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD 26 SUNGAI AUR KECAMATAN KUMPEH ILIR KABUPATEN MUARO JAMBI

Skripsi ini didasarkan pada kenyataan bahwa di hampir setiap belahan dunia masih terdapat hubungan dan sikap yang timpang terhadap perempuan dan laki-laki. Kepala Sekolah SD26 Sungai Aur Kec. Kumpeh Ilir Kab. MuaroJambi telah membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin lembaga sekolah, atau kepala simpanan. Tujuan dari studi ini adalah untuk: 1. Deskripsi Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menerapkan Gaya Kepemimpinan untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan SD26 SungaiAurKec. Kumpeh Ilir Kab. MuaroJambi 2021/202 2 tahun. 2. Di SD 26 Sungai Aur Kec, jelaskan strategi kepemimpinan kepala sekolah perempuan untuk membantu guru meningkatkan kualitas pendidikan. Kumpeh Ilir Kab. MuaroJambi 2021/202 2 tahun. 3.3. Dalam SD 26 Sungai Aur Kec, jelaskan faktor-faktor yang mendorong dan menghambat efektifitas peran kepemimpinan perempuan sebagai kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kumpeh Ilir Kab. MuaroJambi 2021/202 2 tahun. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan peneliti menggunakan metode sampling tertarget dalam menentukan topik penelitian. Cara pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan sumber data dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan siswa. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, display data, dan validasi. Triangulasi Sumber dan Teknik Validitas data menggunakan triangulasi. Hasil survei tersebut adalah sebagai berikut. 1. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan adalah kepemimpinan transformasional. 2.2. Persetujuan guru oleh pimpinan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu a. Keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan b. Penghargaan bagi guru yang ditunjuk oleh pemilik sekolah. 3. Faktor pendukung pimpinan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah organisasi formal dan informal, gotong royong dan kekeluargaan, serta mutu pendidikan yang diumumkan oleh pemerintah. Sarana dan prasarana menjadi kendala peningkatan mutu pendidikan bagi pimpinan sekolah, namun lulusannya kurang kompetitif