Bimbingan agama islam untuk meningkatkan komitmen beragama di Muallaf Center Semarang

Skripsi ini disusun oleh Aan Akikah (1601016097), Bimbingan dan Penyulihan Islam UIN Walisongo Semarang, “Bimbingan Agama Islam Untuk Meningkatkan Komitmen Beragama di Muallaf Center Semarang”. Bimbingan agama Islam adalah kegiatan memberi bantuan kepada individu maupun kelompok secara kontinu dan sistematis untuk menyelesaikan masalah dalam hidupnya sesuai dengan ketentuan Allah SWT, yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kegiatan bimbingan ini dapat dilakukan kepada siapapun termasuk kepada muallaf yang baru masuk ke Islam. Muallaf Center Semarang merupakan salah satu anak cabang dari muallaf center Indonesia. Muallaf Center Semarang adalah yayasan yang memberikan bantuan kepada muallaf dalam mempelajari ajara Islam untuk meningkatkan komitmen beragamanya. Bantuan yang diberikan pembimbing diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi muallaf agar mampu menerapkan ilmu yang didapatkan selama bimbingan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses bimbingan agama Islam untuk meningkatkan komitmen beragama di Muallaf Center Semarang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Adapun spesifikasi dalam penelitian ini menggunakan penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan ialah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian adalah ketua yayasan, ustadz, dan pembimbing, serta muallaf yang mengikuti bimbingan agama Islam. Sedangkan data sekunder dalam penelitian adalah laporan, buku, skripsi, dokumentasi, jurnal dan dokumen yang relevan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan agama Islam adalah suatu pemberian bantuan yang dilakukan pembimbing kepada muallaf untuk meningkatkan komitmen beragama, dan dalam pelaksanaannya bimbingan agama Islam memiliki beberapa tahap, yaitu identifikasi kasus dengan cara mengamati muallaf yang mempunyai masalah agar pembimbing dapat membedakan muallaf yang mempunya masalah dengan yang tidak mempunyai masalah. Diagnosa ini pembimbing menemukan faktor penyebab dari masalah yang dihadapi muallaf. Prognosa dengan menentukan metode yang digunakan agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi muallaf. Pelaksanaan bimbingan agama Islam meliputi pembukaan, kegiatan yang didalamnya terdiri dari penyampaian materi, praktik sholat, bimbingan mengaji, ceramah, dan bimbingan berkelanjutan, setelah kegiatan selesai lalu mengadakan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkah pemahaman muallaf terhadap materi yang diberikan. Bimbingan agama Islam untuk meningkatkan komitmen beragama muallaf dapat dilihat dengan 3 cara yaitu bagaimana muallaf memahami agamanya dengan mengevaluasi pengetahuan muallaf tentang ajaran-ajaran Islam, terutama pada aspek keyakinan sebagai landasan dalam beriman. Muallaf menjalankan agama bisa dilihat dari seberapa sering muallaf menerapkan ajaran-ajaran yang telah dia dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Muallaf mempertahankan agama dapat diketahui dari bagaimana muallaf konsisten dan istiqomah mempelajari agama Islam, serta komitmen menjalankan amalam-amalam beragama