ETIKA KOMUNIKASI ISLAM DALAM DIGITAL MARKETING (Analisis UMKM Kuliner di Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar)

Abstrak: Artikel ini mengulas tentang etika komunikasi islam dalam digital marketing. Seiring perkembangan yang terus manju, etika komunikasi tidak sebatas kegiatan tatap muka. Etika komunikasi dikemas dengan jenis media baru, yaitu media digital. Media digital seringkali digunankan dalam kegiatan bisnis, yang disebut digital marketing. Menilik perkembangan etika komunikasi di era digital di bidang usaha. Maka UMKM menjadi kunci utama. Untuk mendeskripsikan hal tersebut. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan jenis pendekatan deskriptif, kemudian diuraikan dan dianalisis menggunakan teori prinsip komunikasi bisnis milik Murphy dan Hildebrandt. Dari hasil penelitian berupa uraian kalimat wawancara kepada informan yang diteliti, yang dibarengi kegiatan observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik trian gulasi data. Penelitian dilakukan kepada tiga UMKM kuliner yang berada di Kecamatan Kesamben Kabupaten-Blitar. Dari hasil penelitian yang diuraikan adalah sebagai berikut: (1) Umkm kuliner menerapkan etika komunikasi islam dengan penggunaan media digital. Penerapan etika komunikasi islam mendalami dua prinsip etika komunikasi islam, yaitu keseimbangan, dan tanggung jawab. Dengan bentuk pengaplikasian etika tersebut dalam media sosial yang dikelola oleh pelaku UMKM, meliputi komunikasi yang sopan, baik dan jauh dari tindakan-tindakan merugikan, (2) Hambatan yang dialami dalam penerapan etika komunikasi islam, dalam digital marketing meliputi hambatan teknis, hambatan semantik, dan hambatan manusiawi. Dengan solusi memperbaiki, dan tetap memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Kata kunci: Etika Komunikasi Islam, Umkm, Digital Marketing