PENGARUH KEBIJAKAN MONETER DAN VARIABEL MAKRO TERHADAP KETAHANAN DPK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketersediaan dana dalam sebuah perbankan. Dimana jumlah dana dapat mempengaruhi kekuatan bank. Mengingat dana merupakan komponen utama dalam operasional bank. Salah satu penghimpunan dana yang cukup besar sejauh ini yaitu penghimpunan dana pihak ketiga. Karena pentingnya penghimpunan dana pihak ketiga tersebut, maka perbankan syariah perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kebijakan moneter suku bunga, jumlah uang beredar serta variabel makro inflasi dan indeks harga konsumen terhadap ketahanan dana pihak ketiga perbakan syariah baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif dengan menggunakan sumber data sekunder dari laporan Otoitas Jasa Keuangan dan Badan Pusat Statistika. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu nonprobability sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96 data. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1) Kebijakan moneter dan Variabel makro secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketahanan DPK Perbankan Syariah, 2) Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan DPK Perbankan Syariah, 3) Jumlah uang beredar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketahanan DPK Perbankan Syariah, 4) Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketahanan DPK Perbankan Syariah, 5) Indeks Harga Konsumen tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan DPK Perbankan Syariah. Kata kunci: Suku Bunga, Jumlah Uang Berdar, Inflasi, Indeks Harga, Ketahanan DP