Uji Aktivitas Nanoemulsi Minyak Atsiri Daun Pala (Myristica fragrans) pada Mencit (Mus musculus) dengan Metode Induksi Asam Asetat

Minyak atsiri daun pala (Myristica fragrans) mengandung senyawa aktif yang berpotensi sebagai analgesik seperti α-pinena, β-pinena, limonene, eugenol, elemicine, -terpinene, myristicin, dan safrole. Nanoemulsi merupakan sistem pengantar obat yang terdiri atas fase air dan minyak yang distabilkan oleh kombinasi tween 80 dan propilen glikol. Keuntungan nanoemulsi adalah memberikan stabilitas fisik yang baik, meningkatkan penetresi bahan aktif, memiliki luas permukaan yang besar dan larut dalam air. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui formula dan karakterisasi nanoemulsi yang baik sebagai analgesik serta mengetahui perbandingan aktivitas analgesik antara nanoemulsi dan minyak atsiri. Metode pembuatan nanoemulsi menggunakan metode emulsifikasi energi rendah yang didasari oleh inversi fase yang terjadi karena adanya perubahan komposisi, suhu dan pengadukan. Metode pengujian analgesik menggunakan metode geliat yaitu dengan mengamati respon geliat pada mencit yang terjadi karena adanya rangsangan nyeri oleh induksi asam asetat secara intraperitoneal. Berdasarkan hasil penelitian perbandingan formula nanoemulsi untuk tween 80 dan propilen glikol adalah 20% : 15% dengan variasi konsentrasi minyak atsiri 1, 3 dan 5% serta penambahan akuades hingga volume 100%. Perbandingan ukuran partikel nanoemulsi 1 dan 3% yaitu 12,75 nm (100%) dan 13,57 nm (100%), sedangkan pada nanoemulsi 5% ukuran paartikel yang didapat terbagi menjadi 2 distribusi yaitu 15,06 nm (volume:71%) dan 179,9 nm (volume : 29%). Hasil analisis data ANOVA menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan jumlah rata-rata geliat antara kontrol positif dengan variasi konsentrasi nanoemulsi minyak atsiri daun pala. Sediaan nanoemulsi tidak terjadi perubahan yang signifikan pada uji organoleptis, persen transmitan, viskositas, pH, tipe nanoemulsi, uji freeze-thaw cycle, dan uji sentrifugasi. Persen aktivitas analgesik yang di dapat menunjukkan bahwa nanoemulsi lebih tinggi daripada minyak atsiri serta mendekati kontrol positif sehingga nanoemulsi minyak atsiri daun pala memiliki aktivitas analgesik