Analisis Tingkat Risiko Bencana Longsor Pada Jaringan Jalan Nasional dan Jalan Provinsi Sumatera Barat

Sistem jaringan jalan merupakan jaringan infrastruktur dan pelayanan transportasi yang menunjang pergerakan penduduk dan kegiatannya. Di Sumatera Barat terdapat banyak perbukitan yang membentang, maka tidak dapat di pungkiri jalan lalu lintas di bangun di atas lereng. Dapat dilihat dari posisi letak provinsi ini, Sumatera Barat mempunyai iklim tropis basah, di mana tidak terdapat perbedaan menyolok antara musim hujan dengan musim kemarau. Karena sering terjadinya bencana longsor yang melumpuhkan jaringan jalan di Sumatera Barat. Maka dari itu perlunya dilakukan penelitian tentang risiko longsor pada sistem jaringan jalan. Ancaman bencana longsor pada penelitian ini adalah frekuensi terjadinya longsor pada setiap ruas jalan yang didapatkan melalui video–video dan foto dari channel youtube, instagram dan website. Pada penelitian ini kerentanan menggunakan dua metode yaitu menghitung menggunakan kerentanan sosial dan menurut perhitungan distribusi sebaran perjalanan, dimana kerentanan sosial ini akan menimbulkan dampak kerugian yang besar terhadap sekitarnya. Disini, terdapat kerugian terhadap pengendara dan penduduk, yang disebabkan oleh terlambatnya kedatangan barang, keberangkatan pengendara menuju lokasi tujuan, dan sebagainya. Risiko longsor juga dapat diminimalisir oleh kapasitas atau usaha yang dilakukan pemerintah dan warga sekitar. Semakin besar kapasitas yang dilakukan maka semakin kecil risiko longsor atau kerugian yang ditimbulkan. Risiko bencana longsor pada jaringan jalan Sumatera Barat diprediksi dengan 3 kelompok, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Dengan prediksi risiko dapat menghasilkan tingkat risiko setiap ruas jalan. Risiko bencana longsor pada jaringan jalan Sumatera Barat yang tergolong kedalam risiko “Tinggi” adalah ruas jalan Kota Padang-Kabupaten Solok. Ruas jalan Kabupaten Solok-Kabupaten Sijunjung merupakan ruas jalan dengan kapasitas baik tergolong dalam resiko “Rendah