TRADISI PACAH ADAT PADA SUKU BALAIMANSIANG DI JATI PARAK SALAI KOTA PADANG

Skripsi ini membahas tradisi pacah adat pada upacara penyelenggaraan jenazah berdasarkan tradisi adat Minangakabau. Dalam hal ini, penulis memfokuskan kajian terhadap tradisi yang ada pada Suku Balaimansiang di Jati Parak Salai, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Tradisi pacah adat merupakan salah satu ritual penyelenggaraan jenazah yang khas dan penuh makna serta nilai. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus permasalahan adalah bentuk tradisi pacah adat pada masyarakat Jati Parak Salai dan fungsi tradisi pacah adat tersebut bagi masyarakat Jati Parak Salai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dan menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu. Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi dan wawancara terbuka dan mendalam, dan ditambah dengan dokumentasi dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini terdiri informan kunci dan biasa. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi, menganalisis dan mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi pacah adat dari awal sampai akhir serta menganalis fungsi dan nilai tradisi pacah adat pada Suku Balaimansiang . Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsi yang dikemukakan oleh Malinowski. Hasil penelitian ini terdapat empat fungsi dalam tradisi pacah adat yaitu: (1) sebagai penghormatan kepada almarhum dan almarhumah, (2) penguat silaturrahmi/ penjaga ikatan kekerabatan, (3) peneguhan terhadap ketentuan adat pada Suku Balaimansiang. Adapun nilai yang terdapat dalam tradisi pacah adat pada Suku Balaimansiang di Jati Parak Salai adalah: (a) nilai solidaritas sosial, (b) nilai pendidikan, (c) nilai ketinggian moral, (d) nilai budaya sebagai standar perilaku, dan (e) nilai simbolik