Gadai Sawah dengan Sistem Tradisi Tanah Digarap Rahin Perspektif ‘Urf : (Studi Kasus Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan)

This research was conducted with the aim of finding out how the practice of mortgage rice fields with the traditional system of tilled land is rahin and an analysis of Islamic law on the practice of mortgaging rice fields carried out by the people of Lajing village, Arosbaya sub-district, Bangkalan district. This research is an empirical research that is descriptive in nature. The results of the study showed that the practice of mortgage rice fields in Lajing village, Arosbaya sub-district, Bangkalan district, namely paddy field mortgage with the traditional system of land being worked on by the rahin and no time limit for the pawn contract's expiration. Then murtahin will get the harvest from the field until the rahin can pay off his debt. The practice of mortgage rice fields with the tradition system of land tilled rahin is a valid tradition (urf al-Sahihah) because this tradition does not conflict with the rules of Islamic law. Keywords: Traditional Pawn, 'Urf, RahinPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana praktek gadai sawah dengan sistem tradisi tanah digarap rahin dan analisis hukum Islam terhadap praktek gadai sawah yang dilakukan masyarakat desa Lajing kecamatan Arosbaya kabupaten Bangkalan. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek gadai sawah di desa Lajing kecamatan Arosbaya kabupaten Bangkalan yaitu gadai sawah dengan sistem tradisi tanah digarap oleh pihak rahin dan tidak ditentukan batas waktu berakhirnya akad gadai tersebut. Kemudian murtahin akan mendapatkan hasil panen dari sawah tersebut sampai pihak rahin bisa melunasi hutangnya. Praktek gadai sawah dengan sistem tradisi tanah digarap rahin ini termasuk tradisi yang absah (urf al-Sahihah) karena tradisi tersebut tidak bertentangan dengan aturan-aturan hukum Islam. Kata Kunci: Gadai Tradisional, ‘Urf, Rahi