Gerakan Identitas Minoritas Masyarakat Ras Papua: Studi Netnografi Gerakan #Papuanlivesmatter

Indonesia as it is known is an archipelagic country with various types of tribes, religions, races, regional languages, and cultures that develop in it. The diversity of tribes and various communities raises the problem of racism which is increasingly clouded by the rapid development of information and communication technology. The issue of racism, which is often carried out through social media, has in fact made the mass media open their voices and even more so the media and the community have also encouraged the government to be firm in giving moral and legal sanctions to anyone who commits racism. This study focuses on cases of racism that have long been felt by the Papuan people, which gave rise to the #PapuanLivesMatter movement. Because racial discrimination and racism against indigenous Papuans are still an important urgency which is a source of conflict in tolerance for diversity. So there needs to be synergy from various parties to stop this discriminatory practice. This study uses a netnographic method and data collection is carried out through online observations through hashtags on social media namely Instagram and Twitter as well as library data. This research has results including providing an overview of the uploaded content, namely the selection of visual use in photo, design, or video formats, how to convey messages (captions), and the involvement of activists who take part in the #PapuanLivesMatter Movement action. This study aims to explain that the #PapuanLivesMatter Movement demands justice and equality. THere is still a lot of discrimination and racism accepted by the Papuan.Indonesia seperti yang diketahui merupakan negara kepulauan dengan berbagai jenis suku, agama, ras, bahasa daerah dan budaya yang berkembang di dalamnya. Keberagaman suku dan masyarakat yang bermacam-macam menimbulkan permasalahan rasisme yang semakin diperkeruh dengan cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Persoalan rasisme yang seringkali dilakukan melalui media sosial nyatanya telah membuat media massa ikut buka suara dan bahkan lebih nyatanya media bersama masyarakat turut menganjurkan agar pemerintah bisa tegas dalam pemberian sanksi moral dan hukum kepada siapapun yang melakukan rasisme. Penelitian ini berfokus pada kasus rasisme yang sudah lama dirasakan oleh masyarakat Papua menimbulkan gerakan #PapuanLivesMatter. Karena diskriminasi Rasial dan Rasisme terhadap masyarakat asli Papua masih menjadi urgensi penting yang merupakan sumber konflik dalam toleransi kebhinekaan. Maka perlu adanya sinergitas dari berbagai pihak agar dapat menghentikan praktik diskriminasi ini. Penelitian ini menggunakan metode netnografi dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi online melalui hashtag di media sosial yakni Instagram dan twitter serta data kepustakaan. Penelitian ini memiliki hasil diantaranya memberikan gambaran mengenai konten yang diunggah yaitu pemilihan penggunaan visual dalam format foto, desain atau video, cara penyampaian pesan (caption), dan keterlibatan aktivis yang turut serta dalam aksi Gerakan #PapuanLivesMatter. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa Gerakan #PapuanLivesMatter menuntut untuk adanya keadilan dan kesetaraan, dimana masih terlihat banyaknya diskriminasi dan rasisme yang diterima oleh masyarakat ras Papu