Tinjauan siyasah maliyah terhadap dampak ekonomi pembangunan destinasi pariwisata di desa Citengah kabupaten Sumedang berdasarkan peraturan daerah kabupaten Sumedang nomor 10 tahun 2020 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Sumedang tahun 2021-2025

Pembangunan destinasi pariwisata di desa Citengah kabupaten Sumedang sudah berlangsung sejak tahun 1997, tetapi untuk pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata di area perkebunan teh margawindu yang terletak di desa Citengah dimulai pada tahun 2020. Setiap tahunnya, pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata tersebut semakin bertambah, sehingga terdapat banyak destinasi pariwisata pada saat ini. Akan tetapi dalam proses pembangunan tersebut, masih banyak yang perlu diperhatikan khususnya terkait dampak pembangunan terhadap masyarakat sekitar. Adapun dalam penelitian ini terdapat tiga tujuan, yaitu untuk mengetahui tahap pembangunan destinasi pariwisata di Desa Citengah Kabupaten Sumedang berdasarkan pasal 29 peraturan daerah kabupaten Sumedang nomor 10 tahun 2020 tentang RIPK kabupaten Sumedang tahun 2021-2025, untuk mengetahui strategi dinas pariwisata dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat, dan yang terakhir yaitu untuk mengetahui tinjauan siyasah maliyah terhadap tahapan pembangunan destinasi pariwisata di Desa Citengah dan strategi dinas pariwisata dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat. Adapun terkait teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori kebijakan pembangunan kepariwisataan di Indonesia, teori pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah dan teori siyasah maliyah yang terbagi menjadi dua teori, yaitu teori kewajiban negara dan teori maqashidu syariah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Adapun untuk pendekatannya, peneliti menggunakan pendekatan yuridis empirik. Sumber data yang diperoleh berasal dua jenis sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumen dan kepustakaan. Adapun hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa tahap pembangunan destinasi pariwisata di desa Citengah sudah mulai sesuai dengan yang tercantum dalam pasal 29 Perda Sumedang nomor 10 tahun 2020 tentang RIPK, namun masih ada beberapa tahap yang belum sesuai sehingga harus diperhatikan kembali baik oleh pengelola maupun pemerintah setempat. Selain itu, strategi dinas pariwisata dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat melalui pembangunan destinasi pariwisata menghasilkan dampak positif serta negatif bagi masyarakat, dampak positif tersebut diantaranya menambah lapangan kerja, menambah mata pencaharian baru, serta berkurangnya tingkat pengangguran masyarakat desa Citengah, sedangkan dampak negatifnya berupa belum meratanya pendapatan masyarakat serta terjadinya pungli di sekitar area wisata. Adapun dalam tinjauan siyasah maliyah, saat ini tahapan serta strategi dinas pariwisata belum terlaksana dengan maksimal dan masih ada yang perlu diperbaiki berdasarkan teori kewajiban negara dan teori maqashidu syariah dalam Siyasah maliyah