Jual beli barang yang ditangguhkan dengan sistem paket dalam perspektif fiqh jual beli: Studi kasus di desa Cikunten kecamatan Singaparna kabupaten Tasikmalaya

Penelitian ini dilatarbelakangi karena penulis melihat tidak sedikit pembeli ataupun penjual yang belum sadar akan bagaimana seharusnya melakukan transaksi jual beli terutama dalam proses jual beli salam atau jual beli pesanan sesuai dengan rukun dan syarat dalam syariat islam. Kejanggalan yang penulis lihat dari praktik jual beli salam yang dilakukan oleh masyarakat tersebut menarik perhatian penulis untuk meneliti permasalahan ini yang mana didalamnya terdapat sebuah permasalahan yaitu setiap orang yang memesan sebuah barang kepada penjual akan dilakukan dengan proses pembayaran menggunakan sistem paket atau dengan kata lain menggunakan metode cicilan/angusuran. Hal ini tentu menjadi masalah mengingat aturan dalam Fatwa DSN-MUI No. 5 tentang Jual Beli Salam dan juga pendapat dari para ulama bertentangan dengan praktik jual beli yang dilakukan oleh masyarakat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan praktik Jual Beli Barang yang Ditangguhkan Dengan Sistem Paket dalam Perspektif Fiqh Al-ba’i di Desa Cikunten Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan pada akad jual beli salam yang diterapkan dalam fiqh al-ba’i, rukun dan syarat shah, prinsip akad salam yang diterapkan dalam islam serta landasan teori tentang salam dimana sebuah akad salam jika dipraktikan harus sesuai dengan syariat islam dan kaidah yang berlaku demi menghindari kemudharatan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus deskriptif yaitu penelitian yang menguji secara lengkap tentang praktik yang dilakukan dalam Jual Beli Barang yang ditangguhkan dengan sistem paket di Desa Cikunten yang membandingkan dengan gejala-gejala tertentu baik itu fenomena alam, masyarakat, dan yang mendukung penelitian yang akan dikaitkan dengan teori fiqh al-ba’i yakni dengan pengumpulan data berupa wawancara, penelitian studi terdahulu, dan hasil dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik jual beli salam dengan sistem paket yang ada di desa Cikunten Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya menyalahi teori dari jual beli salam itu sendiri dan bertentangan dengan Fatwa DSN MUI No. 05 tentang jual beli salam serta tidak sesuai dengan pendapat para ulama sehingga termasuk kedalam jual beli yang dilarang karena tidak memenuhi salah satu syaratnya mengenai metode pembayarannya