Hubungan antara kepemimpinan karismatik kepala madrasah dan motivasi kerja tenaga pendidik: Penelitian di MTs se-Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang

Terbentuknya kepemimpinan dimulai dari dunia pendidikan, oleh karena itu pendidikan dapat membantu memberikan gambaran akan hal yang positif terhadap perkembangan dan pembentukan karakteristik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dari cara bersikap, berpikir dan bertindak. Seorang pemimpin biasanya memiliki sifat yang dapat membuat orang lain merasa tertarik pada kewibawaannya, seperti halnya pemimpin yang memiliki sifat karismatik. Para pendidik di sekolah merupakan seseorang yang juga memerlukan bantuan orang lain dan mempunyai kemauan serta kebutuhan yang harus dapat dipenuhi untuk meningkatkan semangat kerjanya. Agar guru dapat bekerja dengan fokus terhadap tujuan dan semangat dalam bekerja maka seorang guru sebaiknya berada dalam lingkungan yang bisa memberikan motivasi untuk meningkatkan semangatnya dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1) Kepemimpinan Karismatik Kepala Madrasah di MTs se-Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, 2) Motivasi Kerja Tenaga Pendidik di MTs se-Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, dan 3) Hubungan Kepemimpinan Karismatik Kepala Madrasah dengan Motivasi Kerja Tenaga Pendidik di MTs se-Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket kuesioner. Kemudian teknik analisis data dalam penelitian ini ialah uji instrumen (keterbacaan, validitas dan reabilitas), uji analisis parsial perindikator, uji prasyarat (normalitas dan linieritas) dan uji korelasi (koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Responden dalam penelitian ini adalah 46 tenaga pendidik di MTs se-Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa kepemimpinan karismatik kepala madrasah dengan motivasi kerja tenaga pendidik memiliki korelasi dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan analisis koefisien korelasi yang diperoleh ialah 0,755. Artinya, terdapat pada tingkat kuat dan mengarah kepada sifat positif dengan melihat angka pearson correlation yaitu 0,755 dengan tidak memiliki tanda negatif (-). Sehingga hubungan kedua variabel searah dan memiliki arti bahwa semakin tinggi kepemimpinan karismatik kepala madrasah maka semakin tinggi pula motivasi kerja tenaga pendidik. Selanjutnya, diperoleh koefisien determinasi (R square) yang diperoleh adalah sebesar 0,570 yang artinya kontribusi variabel kepemimpinan karismatik kepala madrasah dengan motivasi kerja tenaga pendidik adalah sebesar 57%