Pendidikan Islam dalam keluarga sebagai upaya membentuk akhlak anak perspektif Mahmud

Peradaban yang maju dan berkembang hari ini dapat dikatakan sebagai buah dari pengembangan pendidikan. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan untuk mengembangkan segala macam bentuk potensi yang dimilikinya. Pendidikan sebagaimana ditinjau dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Berbicara pendidikan tidaklah hanya mengembangkan kecerdasan dan kemampuan psikomotorik semata, namun juga mencakup akhlak yang harus dimiliki siswa. Hal ini menunjukkan adanya urgensi pendidikan agama Islam dalam keluarga untuk membentuk akhlak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengertian akhlak anak. 2) Makna pendidikan agama Islam dalam keluarga perspektif Mahmud. 3) Penerapan pendidikan agama Islam dalam keluarga perspektif Mahmud. Penelitian ini berdasar pada urgensi pembentukan akhlak anak sejak dini. Beberapa kasus yang sering dijumpai diantaranya pergaulan bebas, penyalahgunaan barang-barang terlarang dan tawuran. Pembentukan akhlak ini bukan sekedar tanggungjawab sekolah saja, melainkan orangtua sebagai pendidik utama di rumah. Penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif dan metode deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dengan penelitian sumber data yang diperoleh dari data primer Prof. Dr. Mahmud, M.Si dan data sekunder berupa buku dan karya tulis ilmiah. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik content analysis atau analisis isi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Akhlak Anak merupakan tabiat yang melekat pada pribadi seorang anak. Sekalipun melekat akhlak ini bisa dibentuk dan dirubah. Maka dari itu, akhlak ini memerlukan suatu proses transfer nilai dan transformasi nilai. Sedikitnya akhlak karimah yang harus dibentuk pada anak untuk menunjang etos sosial di masa yang akan datang terdiri dari husnudzon, tawadhu, tasamuh dan ta‟awun. 2) Tiga metode yang paling penting harus diterapkan pada pendidikan Islam dalam keluarga untuk membentuk akhlak, yakni metode memberikan contoh yang baik, membangun pola kerjasama yang baik dan memberikan keteladanan yang baik. 3) Penerapan pendidikan Islam dalam keluarga menurut Mahmud merupakan tanggungjawab yang harus diemban orangtua sebagai pendidik. Pendidikan Islam dalam keluarga memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada anak