Kehidupan sosial ekonomi pekerja sektor informal pada masa pandemi Covid-19 : Studi kasus pedagang kaki lima dan ojek konvensional di kawasan Pasar Ujung Berung Kota Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat terutama perekonomian. Salah satu masyarakat yang paling terdampak dari adanya pandemi Covid-19 yaitu pekerja sektor informal diantaranya para pedagang kaki lima dan ojek konvensional yang mengalami penurunan pendapatan sehingga mempengaruhi kehidupan sosial ekonominya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kehidupan sosial ekonomi pedagang kaki lima dan ojek konvensional di kawasan pasar Ujung Berung Kota Bandung pada masa pandemi Covid-19 dan upaya yang dapat dilakukan oleh para pedagang kaki lima dan ojek konvensional dalam mempertahankan kehidupan sosial ekonominya pada masa pandemi Covid-19. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori struktural fungsional yang digagas oleh Talcott Parsons. Dalam teori ini apabila terjadi perubahan dalam salah satu unsur pada sistem sosial, maka unsur lainnya akan terdampak juga. Munculnya pandemi Covid-19 membawa pengaruh pada semua aspek kehidupan seperti aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Para pekerja sektor informal harus memiliki upaya untuk mempertahankan kehidupan sosial ekonominya dengan harus menjalankan keempat persyaratan mutlak yang dikenal dengan skema AGIL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu pekerja sektor informal yang diantaranya pedagang kaki lima dan ojek konvensional serta sumber data sekunder yaitu beberapa sumber atau literatur yang berkaitan dengan kajian penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan sosial ekonomi pekerja sektor informal pada masa pandemi Covid-19 di kawasan pasar Ujung Berung mengalami penurunan pendapatan, namun masih dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh informan pekerja sektor informal yaitu SD, SMP dan SMA. Sementara tingkat pendidikan yang ditamatkan anggota keluarga informan yakni SMK/SMA dan jenjang perguruan tinggi. Adapun beberapa anggota keluarga informan yang masih menempuh pendidikan, dalam kegiatan proses pembelajaran secara online pada masa pandemi Covid-19 para pekerja sektor informal masih mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya secara online. Kesehatan masih di katakan cukup baik, meski mengalami penyakit ringan. Tempat tinggal yang dilihat dari status kepemilikan rumah yang ditempati oleh pekerja sektor informal beragam seperti mengontrak atau menyewa rumah, rumah milik sendiri dan rumah milik orang tua. Adapun beberapa upaya yang dilakukan pekerja sektor informal dalam mempertahankan kehidupan sosial ekonominya yakni dengan mengganti jenis barang dagangan, menambah penghasilan, meminjam uang dan menghemat pengeluaran