Bimbingan Islami untuk meningkatkan kemampuan melafalkan huruf Hijaiyah anak Tunarungu: Studi deskriptif siswa Sekolah Menengah Pertama di SLB Negeri Subang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah yang sempurna. Manusia diciptakan dengan akal, perasaan serta nafsu. Tetapi kenyataannya secara fisik tidak semua manusia tercipta dengan sempurna. Beberapa dari manusia itu terlahir dengan kondisi fisik yang tidak sempurna. Anak yang terlahir tidak sempurna secara fisik disebut dengan anak berkebutuhan khusus. Disamping ketidaksempurnaannya secara fisik, kewajibannya sebagai hamba Allah tetap sama seperti manusia normal lainnya yakni beribadah, maka dari itu mempelajari ilmu agama bagi anak tunarungu menjadi wajib agar dapat melaksanakan ibadah yang sesuai dengan ajaran agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program bimbingan Islami bagi anak tunarungu, proses pelaksanaannya, dan hasil dari kegiatan bimbingan Islami untuk meningkatkan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah anak tunarungu. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa bimbingan Islami merupakan kegiatan pemberian bantuan terhadap individu agar dapat hidup sejalan dengan ketentuan serta petunjuk dari Allah. Bertujuan untuk membantu setiap individu agar dapat menjalankan kehidupannya sebagai manusia serta dapat menjalankan kewajibannya sebagai hamba untuk beribadah, salah satunya untuk dapat membaca Al-quran. Anak Tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pada organ pendengarannya, baik keseluruhan maupun sebagian dari pendengarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang akan memberikan informasi secara sistematis, faktual, aktual. Dalam pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi kepada pihak yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan Islami di Sekolah Luar Biasa Negeri Subang dapat meningkatkan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya kemampuan pelafalan berdasarkan gerak mulut, volume suara, berdasarkan tempat keluarnya serta berdasarkan kesesuaian huruf dengan harakatnya