Penerapan administrasi perkara secara elektronik melalui E-litigasi di pengadilan agama Ciamis pada masa pandemi Covid-19

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan Berpedoman pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penatausahaan Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik, merupakan salah satu inovasi yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung untuk menjamin kenyamanan pihak yang akan melakukan aktivitasnya mulai dari Pelayanan pengadilan, baik administrasi perkara maupun pelayanan pengadilan, dituntut untuk melakukan terobosan-terobosan dan peningkatan kualitas pelayanan khususnya bagi yang akan mendaftar, mengikuti ujicoba di tengah pandemi covid-19. Masyarakat Ciamis ingin lebih mudah memenuhi kebutuhan hukumnya di pengadilan, tidak sulit dan cepat menyelesaikan masalah pribadinya tanpa masalah lain akan tetapi masyarakat ciamis keterbatasan dengan penggunaan yang serba elektronik. Selain itu, terobosan tersebut terdapat kendala kinerja pengadilan yang saat ini masih terkendala dengan keterbatasan masyarakat, dan keterbatasan sistem yang kadang eror. Penelitian ini Bertujuan: untuk mengetahui pelaksanaan administrasi perkara dan persidangan secara elektronik, dan juga untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada administrasi dan persidangan secara elektronik. Penulisan skripsi ini menggunakan teori efektivitas, Yaitu Efektivitas adalah tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan. Terdapat beberapa unsur untuk memenuhi terwujudnya efektivitas yaitu Kelengkapan peraturan yang berlaku,Ketersediaan infrastuktur elektronik,Sistem dalam pelayanan administrasi perkara,Partisipasi para pihak yang berperkara. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif analitis yang memaparkan penerapan di pengadilan agama ciamis dengan pendekatan yuridis empirik yang berpedoman pada Undang-undang yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas pada pembuatan skripsi ini. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan Studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi yang bertujuan untuk memperoleh data dan informasi dari Pengadilan Agama Ciamis. Hasil penelitian menunjukan pada pelaksanaan Administrasi dan persidangan yang dilaksanakan secara elektronik yang menjadi salah satu faktor penghambat dalam pelaksanaan nya yaitu masih adanya sistem dalam sidang online yang harus di perbaiki seperti adanya penumpukan berkas yang tidak terdeteksi, dan belum meratanya pengetahuan menggunakan layanan e-court di beberapa kalangan masyarakat ciamis dan faktor pendukung yang harus dilakukan adalah harus adanya sosialiasi oleh Pihak Pengadilan Agama Ciamis kepada Masyakarat bahwa sidang perkara perceraian sudah bisa dilakukan secara online