Proses bimbingan keagamaan terhadap religiusistas siswa: Penelitian di SMPN 1 Cileunyi

Latar belakang penelitian ini yaitu mengenai perilaku remaja zaman sekarang kurang mempunyai rasa serta jiwa tentang keagamaan. Kegiatan Keagamaan dalam penelitian ini memiliki aspek aspek keyakinan, aspek praktik agama, aspek pengalama, aspek pengetahuan agama dan aspek konsekuensi. Dari beberapa aspek tersebut mampu diketahui penyebab rendahnya religiusitas untuk sekelompok siswa di SMPN 1 Cileunyi sehingga muncul beberapa akibat yaitu mudah melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama, memiliki perilaku menyimpang dan sebagainya. Maka dengan adanya Bimbingan Keagamaan Terhadap Religiusitas Siswa di SMPN 1 Cileunyi diharapkan mampu meningkatkan rasa religiusitas yang dimiliki oleh siswa. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kondisi religiusitas siswa di SMPN 1 Cileunyi serta analisis pelaksanaan terhadap Proses Bimbingan Keagamaan Terhadap Religiusitas Siswa di SMPN 1 Cileunyi. \ Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian Metode Deskriptif Kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang lisan dari orang yang dijadikan pengamatan. Penelitian deskriptif kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini menggunakan Teori pendekatan bimbingan dan konseling islam, yaitu teori bimbingan kelompok serta bimbingan individu dengan acuan kerja yang digunakan dalam melakukan pengumpulan dan analisis data selalu bertumpu pada kerangka bimbingan dan konseling keagamaan terhadap religiusitas siswa di Smpn 1 Cileunyi. Dari banyak aspek tersebut dapat disimpulkan jika dari 10 sample siswa yang dijadikan penelitian dimana terdapat siswa yang memiliki religiusitas cukup baik, ada pula yang memiliki religiusitasnya cukup lemah dimana dilatarbelakangi oleh banyak faktor seperti keluarga, pergaulan serta media sosial, kurangnya pengetahuan dasar tentang agama. Kemudian penerapan dalam proses meningkatkan religiusitas terhadap siswa di SMPN 1 Cileunyi dengan materi materi yang berkaitan tentang dimensi religiusitas seperti dimensi keyakinan, praktik agama, pengalaman, pengetahuan agama, dan konsekuensi contohnya bimbingan dalam pelaksanaan shalat berjamaah, shalat 2 waktu, membaca Al-Quran, puasa dan penerapan sikap tawadhu