Manajemen kewirausahaan pondok pesantren: Penelitian di pondok pesantren Kebon Jambu Al Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon dan pondok pesantren KHAS Kempek Cirebon

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertimbangan peneliti bahwa manajemen kewirausahaan pesantren yang berjalan kurang maksimal, hal tersebut tentunya menjadi sebuah tantangan di era global dalam melakukan transformasi sosial untuk menghadapi perubahan-perubahan dan membentuk sikap kemandirian dan kedewasaan. Hal tersebut menjadi tanggung jawab yang dilakukan oleh kiai sebagai pemimpin pondok pesantren untuk mengelola, mengembangkan kewirausahaan pesantren dalam menghadapi tantangan atas tuntutan zaman di era globalisasi ini. Pemerintah juga mendorong para kiai pondok pesantren untuk terus melakukan sebuah inovasi dalam mengembangkan kewirausahaan bagi santri-santrinya sebagai bekal untuk menghadapi zaman yang terus berkembang dan maju yang sangat memiliki daya saing yang tinggi dalam berwirausaha. Tujuan penelitian ini untuk 1) menganalisis inovasi yang dilakukan pondok pesantren; 2) mengidentifikasi faktor pemicu kewirausahaan pesantren; 3) menganalisis pelaksanaan kewirausahaan pesantren; 4) menganalisis pertumbuhan kewirausahaan pada pondok pesantren Kebon Jambu Al Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon dan Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, verifikasi dan uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama pada kedua objek pondok pesantren diteliti bahwasanya dalam melakukan inovasi kewirausahaan pesantren yaitu dengan menganalisis peluang yang ada yaitu ketika membuka unit usaha pesantren yang baru salah satunya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan santri. Kedua Faktor pemicu dalam melaksanakan kewirausahaan pesantren salah satunya kewirausahaan dikelola oleh santri yang sudah menempuh pendidikan maksimal 7 tahun dan khatam alfiyyah. Ketiga pelaksanaan kewirausahaan berjalan dengan baik dengan melakukan koordinasi antara dewan pengasuh dan pengelola, peran kiai selaku pemimpin pondok pesantren sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan kewirausahaan pondok pesantren meskipun dalam pelaksanaannya tidak terjun langsung hanya memonitoring. Keempat pertumbuhan kewirausahaan terus berkembang dari tahun ke tahun serta menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk mengembangkan kewirausahaan pondok pesantren dari pihak lain