Potensi dan pengelolaan Cash Waqf Linked Sukuk sebagai alternatif instrumen pembiayaan negara

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan wakaf terkait potensi dan pengelolaan yang belum maksimal. Pemerintah perlu mencari instrumen lain yang harus dikembangkan untuk membiayai pembangunan negara. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan produk investasi berupa sukuk, salah satunya adalah Cash Waqf Linked Sukuk. Sehingga dengan adanya Cash Waqf Linked Sukuk, diharapkan wakaf memiliki peran penting sebagai salah satu alternatif instrumen pembiayaan negara di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menemukan: (1) potensi cash waqf linked sukuk di Indonesia; (2) pengelolaan cash waqf linked sukuk di Indonesia; (3) kontribusi cash waqf linked sukuk sebagai alternatif instrumen pembiayaan negara di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah grand theory (teori maslahah), middle theory (teori kedaulatan ekonomi), applied theory (teori manajemen wakaf). Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dan menggunakan metode analisis deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data melalui metode studi literatur, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Pertama, potensi cash waqf linked sukuk lebih fleksibel pengelolaannya, yang dapat diinvestasikan di berbagai sektor riil dan keuangan; Kedua, sinergi kelembagaan dalam pengelolaan wakaf produktif di Indonesia, yaitu melalui kerjasama antar lembaga, antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Bank Indonesia, Badan Wakaf Indonesia, dan Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang. Pengelolaan dana cash waqf linked sukuk dioptimalkan untuk membiayai berbagai proyek/kegiatan sosial, yang meliputi: (1) pembangunan dan pengembangan aset wakaf seperti madrasah, masjid, klinik kesehatan, pondok pesantren, dan fasilitas lainnya; (2) pelaksanaan program sosial non fisik, seperti program sosial untuk anak yatim dan dhuafa, pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin, pemberdayaan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah, dan program sosial lainnya yang dibiayai dari kupon bulanan sukuk wakaf. Sehingga dapat membantu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi; Ketiga, kontribusi cash waqf linked sukuk sebagai alternatif instrumen pembiayaan negara di Indonesia dapat dilihat dari terciptanya integrasi keuangan komersial dan sosial syariah, sehingga kontribusi pembiayaan syariah dapat meningkat dan pendalaman pasar keuangan syariah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang dapat lebih dioptimalkan. Integrasi antara sektor komersial syariah dan keuangan sosial diharapkan tidak hanya memperluas keragaman instrumen, tetapi juga berdampak pada pengurangan kemiskinan, peningkatan inklusi keuangan dan kesejahteraan sosial ekonomi, serta peningkatan stabilitas sistem keuangan