Ekspresi keagamaan masyarakat Melayu Jambi : Studi tentang toleransi antarumat beragama di Kenali Besar Kota Jambi

Penelitian ini dilatarbelakangi tentang interaksi masyarakat Melayu Jambi dengan etnis lainnya khusus nya yang ada di Kenali Besar terjalin harmoni. Kenali Besar tidak hanya didiami etnis Melayu Jambi saja, tetapi multi etnis dan multi agama. Penelitian ini melihat ekpresi keagamaan yang bersumber dari pengalaman keagamaan masyarakat Melayu Jambi terciptanya kerjasama dan kerukunan yang baik atau terjalin harmonis di Kenali Besar, Kota Jambi. Penelitian bagian dari bidang keilmuan religious studies dengan pendekatan sosiologi agama untuk menganalisa hal-hal yang muncul, bergejala, atau menjadi kenyataan dalam kehidupan sosial keagamaan di masyarakat. Pendekatan ini digunakan untuk memfokuskan penelitian pada klasifikasi interaksi antara individu, nilai-nilai, tradisi, dan keadilan sosial yang terkait dengan toleransi dan kerukunan. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi ; 1) pemahaman masyarakat Melayu Jambi terhadap toleransi, 2) bagaimana praktik toleransi masyarakat Melayu Jambi, 3) bagaimana peran lembaga keagamaan menjaga toleransi di kota Jambi khususnya di Kenali Besar Peneliti menemukan bahwa Ekpresi Keagamaan (sikap Toleransi beragama) masyarakat Melayu Jambi selain didasarkan pada nilai norma-norma agama (Islam), juga dipengaruhi oleh nilai budaya lokal yaitu budaya Seloko. Seloko adalah satu karya sastra masyarakat Melayu Jambi yang berbentuk sastra lama. Ia merupakan ungkapan-ungkapan peraturan sosial yang diciptakan disebarluaskan dan diwariskan secara lisan. Seloko mengajarkan budi pekerti dalam hal pergaulan antar sesama. Toleransi agama terjadi melalui dua cara; pertama, adaptasi yang dibangun dari rasa keinginan hidup bersama untuk saling berdampingan secara harmoni. Proses ini menggunakan cara masyarakat menyerap pemahaman, sikap, dan perilaku orang lain dalam interaksi yang terjadi di lingkungannya. Masyarakat menggunakan pengetahuannya untuk memahami konsep dan konstruksi dari pengetahuan, pemahaman, sikap dan tindakan orang lain. Kedua, toleransi agama masyarakat Melayu Jambi terjadi melalui asimilasi yang dibangun dari rasa keinginan bersama untuk hidup saling berdampingan. Penelitian ini berguna secara akademik untuk memperkaya penelitian studi agama-agama dalam membangun toleransi dan keberagamaan antarpemeluk agama yang diupayakan oleh pemerintah, organisasi keagamaan, dan masyarakat berbasis adat di Indonesia