Gaya hidup hedonisme dan pembentukan citra sosial di kalangan mahasiswa : Penelitian pada mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya suatu problematika yang berkaitan dengan gaya hidup manusia di era modern, yang didukung oleh berkembang pesatnya kemajuan teknologi dan informasi. Dimana dalam pemanfaatan teknologi informasi tersebut seringkali menghadirkan potensi-potensi yang berorientasi pada penyimpangan perilaku. Sehingga memiliki dampak yang signifikan bagi gaya hidup manusia, khususnya pada usia transisi remaja menuju dewasa, termasuk bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah mengetahui bagaimana gaya hidup hedonisme dapat membentuk citra sosial pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung; mengetahui bagaimana mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung menghadapi tantangan gaya hidup hedonisme di lingkungan sekitarnya; dan untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh gaya hidup hedonisme pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dramaturgi oleh Erving Goffman. Teori ini berasumsi bahwa sejatinya manusia hidup dalam panggung teater. Manusia selau ingin menyampaikan citra dirinya dalam proses berinteraksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif deskriptif. Metode ini dianalisis dari beberapa sudut pandang objek penelitian sehingga dapat menggambarkan serta menjelaskan secara rinci mengenai gaya hidup hedonisme dan pembentukan citra sosial pada mahasiswa Universitas Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup hedonisme sudah menyebar bukan hanya pada lingkungan universitas negeri dan swasta saja tetapi juga pada universitas berbasis agama, yakni pada mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Gaya hidup hedonisme pada mahasiswa ini secara garis besar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dalam faktor internal cenderung melibatkan keinginan individu untuk dipandang lebih modis dan sangat up to date dengan perkembangan zaman. Sedangkan dari faktor eksternal yaitu dari lingkungan keberlangsungan hidup setiap individu