Aktivitas siswa dalam pembiasaan shalat Dhuha hubungannya dengan tingkat kedisiplinan mereka: Penelitian terhadap siswa kelas IX SMP Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kabupaten Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya masalah yakni pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa. Berdasarkan observasi awal ditemukan bahwa para siswa rutin melaksanakan shalat dhuha di sekolah setiap pagi namun di sisi lain tingkat kedisiplinan siswa masih rendah, terlihat dari masih banyaknya siswa yang terlambat datang ke sekolah dan membuat keributan di kelas. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana keterkaitan antara aktivitas pembiasaan shalat dhuha siswa dengan tingkat kedisiplinan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Aktivitas siswa kelas IX SMP Bakti Nusantara 666 dalam pembiasaan shalat dhuha, 2) Tingkat kedisiplinan siwa kelas IX di SMP Bakti Nusantara 666, 3) Hubungan aktivitas siswa dalam pembiasaan shalat dhuha dengan tingkat kedisiplinan mereka. Penelitian ini berangkat dari sebuah teori bahwa shalat dhuha dapat menjadi sarana dalam mencapai siswa yang teratur dan berdisiplin baik di sekolah maupun diluar sekolah. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan adalah Hipotesis Kerja (Ha) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas siswa dalam pembiasaan shalat dhuha dengan tingkat kedisiplinan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan jumlah responden sebanyak 52 orang. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan analisis parsial per indikator dan analisis korelasi. Berdasarkan hasil analisis data di peroleh kesimpulan bahwa: 1) Aktivitas siswa dalam pembiasaan shalat dhuha termasuk pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata dari seluruh indikator variabel X yaitu sebesar 4,20 yang berada pada interval 4,20 – 5,00. 2) Tingkat kedisiplinan siswa termasuk pada kategori baik dengan skor rata-rata skor dari seluruh indicator variable Y yaitu sebesar 3,97 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. 3) Hubungan antara variabel X dan Y termasuk kedalam kategori sedang yang berada pada rentang 0,40 – 0,599. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung (3,816) > t tabel (1,675) dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangkan derajat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y sebesar 22,56 hal ini menunjukan masih ada 77,44% faktor lain yang dapat mempengaruh kedisiplinan siswa