Pola pendidikan anak pada keluarga petani kelapa sawit: Studi kasus di desa Tanah Tinggi Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Pendidikan merupakan wadah untuk menunjang kehidupan, hampir setiap pekerjaan kebanyakan dibutuhkan latar belakang pendidikan seseorang. Pola pendidikan yang diberikan oleh orangtua sering kali dikaitkan dengan profesi orangtua itu sendiri, ada orangtua yang memiliki profesi dengan jabatan yang tinggi menerapkan pula pola pendidikan yang tegas harus seperti kedua orangtua nyan dan ada pula yang mengikuti kemauan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan orangtua terhadap pendidikan anak di Desa Tanah Tinggi Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar serta penerapan sistem pendidikan anak di Desa Tanah Tinggi juga untuk mengetahui pola pendidikan anak keluarga petani kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan teori pola asuh yang dikemukakan oleh Hurlock dan Baumrind. Teori ini membahas berbagai macam pola asuh yang diterapkan orangtua kepada anak nya. Teori ini membagi beberapa macam pola asuh anak diantaranya Pola Asuh Otoriter, Pola Asuh Demokratis dan Pola Asuh Permisif. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian deskriptif. Sumber data yang dipakai yaitu primer dan sekunder. Sumber data primer diambil melalui wawancara dengan narasumber terpilih dan data sekunder diambil dalam bentuk dokumen, foto, arsip mengenai pekerja sawit. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi pasif kemudian dilanjutkan wawancara semi terstruktur kepada petani kelapa sawit serta dokumen berupa dokumen desa dan foto. Adapun tempat penelitian dilakukan di Desa Tapung Hilir. Dari hasil penelitian ditemukan Pandangan orangtua petani kelapa sawit di Desa Tanah Tinggi terhadap pendidikan berbeda-beda, Pendidikan yang paling penting itu akhlak. Sistem pendidikan di Desa Tanah Tinggi saat ini sudah semakin maju dan sudah memenuhi kriteria kurikulum, sebelumnya di Desa Tanah Tinggi pendidikan masih memiliki banyak kekurangan. Di Desa Tanah Tinggi banyak terdapat pendidikan yang berbasiskan agama Islam. Pola pendidikan yang diterapkan orangtua petani kelapa sawit ini lebih kepada pola demokratis, yang mana orangtua cenderung membebaskan anak nya namun tetap dalam pengawasan orangtua