Pelaksanaan jual beli online pada aplikasi Lazada perspektif hukum ekonomi syariah

Perkembangan teknologi saat ini telah membawa banyak perubahan dalam gaya hidup masyarakat dalam berbagai bidang, salah satunya dalam hal jual beli online. Jual beli ini sama dengan jual beli pada umumnya, namun yang membedakan adalah kegiatannya dilakukan secara online melalui aplikasi. Namun dalam kenyatannya jual beli secara online ini sering mengalami kendala misalnya produk yang dipesan melalui aplikasi tidak sesuai dengan produk yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem jual beli di aplikasi Lazada dan bagaimana upaya perlindungan konsumennya jika ditinjau dari hukum ekonomi syariah dan Undang-undang. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini didasarkan pada kaidah pokok muamalah yaitu segala bentuk muamalah itu boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Kemudian didasarkan pula pada prinsip akad muamalah serta rukun dan syaratnya yang menjadi hal yang sangat penting dalam sah dan tidaknya suatu akad. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Data primer diambil dari hasil wawancara dengan beberapa pengguna aplikasi Lazada dan data sekunder diambil melalui sumber lain yang menunjang topik skripsi ini seperti undang-undang, buku-buku, jurnal, internet dan sumber lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Pelaksanaan jual beli online pada marketplace Lazada ini merupakan jual beli yang dibolehkan karena dalam pelaksanaannya sudah memenuhi syariat. 2) Jika ditinjau dari segi Hukum Ekonomi syariah, jual beli ini menerapkan hak khiyar yaitu khiyar aib dan khiyar ru’yah, dimana hak khiyarnya berkaitan dengan objek akad yang tidak dilihat secara langsung, adanya cacat pada objek akad dan berkaitan dengan kebijakan Lazada yang menyediakan sistem pengembalian sebagai bentuk penanganan masalah yang sering terjadi ketika transaksi misalnya ketidaksesuaian produk yang diterima pengguna