Jaringan sosial sebagai modal sosial dalam distribusi perdagangan domba di tengah pandemi covid-19 : Studi pedagang domba di pasar hewan Bungbulang Garut

Penelitian ini berawal dari pandemi covid-19 yang melanda Indonesia yang membuat pemerintah mengeluarkan kebiajakan- kebijakan dalam rangka menekan persebaran virus ini. Salah satu peraturan atau kebijakan pemerintah yaitu memberlakukan PPKM yang membatasi mobilitas dan aktivitas masyarakat. Dengan adanya PPKM ini tentunya berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian termasuk distribusi perdagangan domba. Mengingat lokasi Pasar Hewan Bungbulang jauh dari pusat kota, dengan adanya PPKM menyulitkan bandar dari luar kota untuk keluar masuk pasar seperti biasanya. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui bentuk jaringan sosial pada pedagang domba di Pasar Hewan Bungbulang Kabupaten Garut, untuk mengetahui bagaimana terbentuknya kepercayaan dikalangan para pedagang domba di Pasar Hewan Bungbulang Garut. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui peran jaringan sosial sebagai modal sosial dalam distribusi perdagangan domba di Pasar Hewan Bungbulang Kabupaten Garut di tengah pandemi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Jaringan Sosial Mark Granovetter yang menyatakan bahwa pengaruh struktur sosial bisa jaringan sosial dapat dimanfaatkan secara ekonomis terutama jika berhubungan dengan informasi. Dalam teori Granovetter ini faktor kepercaayaan (trust) atau dis-trust di dalam interaksi yang terjadi antar aktor ekonomi berpengaruh kepada ikatan kuat dan lemahnya suatu jaringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dengan mengamati lingkungan sekitar pasar hewan Bungbulang Garut dan tanya jawab dengan para pedagang domba di pasar hewan tersebut. sumber data sekunder ini meliputi buku-buku, jurnal, artikel melalui media online yang relevan dengan topik penelitian. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam proses analisis data, peneliti melakukan reduksi data, mengklasifikasikan data, dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jaringan sosial ini sangat berperan penting sebagai jembatan bagi para aktor distribusi domba dalam situasi yang serba dibatasi karena adanya pandemi Covid-19. Terdapat perubahan pada sistem distribusi domba ini, aktivitas perdagangan yang awalnya dilakukan secara face to face berubah menjadi menggunakan media online. Hal tersebut tidak menghambat proses ditribusi dikarenakan hubungan yang sudah lama tercipta menyebabkan rasa percaya satu sama lain tinggi sehingga para aktor yang terlibat tidak akan merasa takut meskipun bertransaksi secara online